Akhirnya, pada tahun 1045, Raja Airlangga memutuskan membagi kerajaan menjadi dua untuk kedua putranya, yaitu Mapanjagi Garasakan dan Sri Samarawijaya.
Kerajaan Jenggala dengan ibu kota terletak di Kahuripan dibeikan kepada Mapanji Garasakan, sedangkan Kerajaan Panjalu atau Kediri yang berpusat di Daha diberikan kepada Sri Samarawijaya.
Pembagian kekuasaan ini menandai akhir dari pemerintahan Kerajaan Kahuripan.
Airlangga pun memilih untuk menjadi pertapa setelah turun takhta, hingga akhir hayatnya pada tahun 1049.
Dengan demikian, Airlangga menjadi pendiri sekaligus satu-satunya raja di Kerajaan Kahuripan.
Beberapa peninggalan Kerajaan Kahuripan yang penting, yaitu:
- Candi Belahan
- Candi Semar Jalatunda
- Prasasti Kamalgnyan
- Prasasti Pucangan
- Prasasti Pamwatan
- Prasasti Cane
- Prasasti Baru
- Prasasti Terep
- Kitab Arjunawiwaha
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Source | : | Kompas.com,wikipedia |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR