China telah melakukan ratusan uji coba rudal hipersonik, sedangkan AS hanya melakukan 9 uji coba rudal hipersonik.
China juga telah berhasil mengerahkan senjata hipersonik jarak menengah, sementara AS masih beberapa tahun lagi untuk melengkapi senjata pertama.
Menurut Financial Times, kemampuan untuk meluncurkan rudal dari senjata hipersonik adalah sesuatu yang tidak pernah ditunjukkan oleh Rusia maupun Amerika Serikat sebelumnya.
Namun, China dikatakan masih tertinggal dari AS dalam hal pengembangan pertahanan rudal balistik (BMD).
Baik Rusia dan China sedang mengerjakan senjata baru yang dapat menembus BMD yang dirancang AS.
"Mengatasi BMD AS adalah tujuan utama uji coba senjata hipersonik China bulan Juli," kata Pollack.
Source | : | Financial Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR