Bukan Bom Nuklir AS atau Rudal Hipersonik China, Ledakan Alam Kiriman Tuhan Inilah Diyakini Memiliki 1.000 Kekuatan Lebih Dasyat Dari Bom Atom Nagasaki-Hiroshima, Amerika Bisa Lenyap Seketika

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Gunung berapi super yang tersembunyi jauh di bawah Taman Nasional Yellowstone di AS, telah lama dijuluki "bom waktu paling mengerikan di Bumi".
Gunung berapi super yang tersembunyi jauh di bawah Taman Nasional Yellowstone di AS, telah lama dijuluki "bom waktu paling mengerikan di Bumi".

Intisari-online.com - Jika bicara tentang ledakan apa yang paling dasyat di dunia, ternyata bukan bom atom atau rudal hipersonik China.

Justru ledakan yang disimpan oleh alam inilah yang bisa membuat dunia porak-poranda seketika.

Menurut Daily Star, ada sebuahsupervolcano tersembunyi 11km di bawah permukaan laut.

Supervolcano ini bisa menciptakan daerah bencana 10 juta kali lebih besar dari "Zona Nol" dalam serangan teroris 9/11 di AS.

Baca Juga: Tak HeranChina Marah Besar,Gara-gara Militer Amerika Lakukan Hal Ini, Negeri Panda Sampai Keluarkan Ancaman MengerikanKepada Joe Biden,'Mundur, Biden!'

Gunung berapi super yang tersembunyi jauh di bawah Taman Nasional Yellowstone di AS, telah lama dijuluki "bom waktu paling mengerikan di Bumi".

Saluran Inggris Channel 5 baru-baru ini mengungkapkan ancaman mengerikan yang dapat ditimbulkan oleh gunung berapi super ini terhadap umat manusia, menurut Daily Star.

Supervolcano Yellowstone dikatakan memiliki kekuatan 1.000 bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima, Jepang.

Supervolcano ini juga dapat menciptakan daerah bencana 10 juta kali lebih besar dari "Zona Nol" dalam serangan teroris 9/11 di AS.

Baca Juga: Ledakan Kasus Covid-19 Makin Ngeri, China Sampai Perintahkan Warga Stok Persediaan Kebutuhan Sehari-hari, Siap Lockdown Lagi?

Para ahli khawatir bahwa supervolcano yang bangkit dapat menciptakan bencana alam terbesar dalam sejarah dunia modern, menyebabkan pemandangan seperti "neraka di Bumi".

Menurut Daily Star, supervolcano Yellowstone adalah salah satu gunung berapi terbesar di Bumi, yang meletus 640.000 tahun yang lalu.

Letusan terbesar di Yellowstone terjadi 2,1 juta tahun yang lalu, meninggalkan area seluas 10.000 kilometer persegi tertutup abu.

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin belum Anda ketahui tentang supervolcano Yellowstone:

Dua ruang lava cair di dalam supervolcano cukup untuk mengisi 14 kali Grand Canyon yang terkenal di AS.

Supervolcano yang pernah meletus dapat menutupi sebagian besar AS, meninggalkan kota-kota seperti Seattle atau New York dalam lapisan abu setebal 3 meter.

Baca Juga: Ancaman Gelombang Tiga Covid-19 di Depan Mata, Kota-kota di China Tiba-tiba Masuki Status Pra-Perang dan Negara Tetangga Ini Hadapi Ledakan Kasus Harian Mencapai 5000 Per Hari

Ledakan yang disebabkan oleh supervolcano saja bisa meratakan tujuh negara bagian di AS.

Badai abu vulkanik dengan suhu 400 derajat Celcius dapat menyebar hingga ribuan kilometer, membunuh semua yang ada di sekitarnya.

Awan abu vulkanik menyebar ke Eropa dalam waktu 72 jam.

Abu dan gas beracun yang dihasilkan oleh letusan mencemari pasokan air dan membunuh tanaman di seluruh dunia.

Sebanyak 5 juta ton abu dapat dihembuskan ke atmosfer setiap detik, setara dengan berat 6 jembatan Golden Gate.

Supervolcano dapat meletus selama berbulan-bulan, menghalangi sinar matahari, menyebabkan suhu turun 10-15 derajat Celcius.

Baca Juga: Sedikitnya 8 Orang Tewas, Terjadi Bom Bunuh Diri di Dekat Istana Presiden Somalia, Bom Mobil Diledakkan saat Polisi Menghentikan Pengemudi

Jerzy Zaba, ahli geologi dari Universitas Silesia di Katowice, Polandia, pernah menilai bencana vulkanik Yellowstone.

"Debu, gas, sulfur monoksida (SO) yang menyebar di atmosfer akan menyebabkan suhu global naik," katanya.

"Karena perubahan iklim, saya memperkirakan bahwa 5 miliar orang akan mati karena kelaparan," imbuhnya.

Para ilmuwan saat ini menggunakan teknologi satelit modern untuk memantau supervolcano Yellowstone.

Tidak ada yang tahu pasti apakah supervolcano ini akan segera bangkit, atau masih membutuhkan waktu beberapa juta tahun mendatang.

Artikel Terkait