Namun, jumlah aspal yang diekstraksi secara alami dari mumi sangat kecil dan kelangkaannya membuatnya dipuji sebagai "obat mujarab" dengan semua fungsi.
Banyak orang juga memilih untuk menggiling mumi menjadi bubuk dan kemudian memakannya untuk menyembuhkan penyakit.
Padahal, praktek ini dapat menyebabkan mereka mati karena keracunan.
Dari abad ke-15 hingga ke-16, perdagangan mumi Mesir di Eropa sangat populer. Namun, mumi kuno tidak selalu tersedia.
Banyak pedagang Eropa memilih untuk membuat mumi Mesir palsu dari mayat pengemis yang baru saja meninggal untuk mendapatkan keuntungan.
Tidak hanya digunakan sebagai obat, mumi juga digunakan oleh orang Eropa dalam bidang seni.
Selama abad ke-16, "coklat khusus" yang terbuat dari bubuk mumi sangat populer di kalangan seniman.
Resep "coklat spesial" ini adalah bubuk mumi dan bubuk jamur.
Seniman percaya bahwa warna dari mumi akan membuat karya mereka lebih hidup dan "berkarakter".
Menurut Daily Mirror, satu mumi saja sudah cukup untuk menciptakan warna yang cukup bagi seorang seniman untuk melukis selama 20 tahun.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR