Intisari-Online.com - Penemuan mumi kuno pada 2018 mengungkap bahwa budaya pembalseman di Mesir kuno lebih tua daripada keberadaan firaun.
Itu berarti praktik pembalseman dimulai setidaknya 1.500 tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
Mumi tertua itu berusia sekitar 6.000 tahun dan merupakan seorang pria dewasa dalam posisi meringkuk.
Sebelumnya, ia dianggap terawetkan secara alami oleh kondisi gurun di lokasi di mana ia dikuburkan.
Tetapi tes pertama yang dilakukan pada mumi itu menunjukkan bahwa ia dibalsem.
Para peneliti melaporkan bahwa keberadaannya menjadi contoh mumi Mesir paling awal yang diketahui.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa pembalseman kuno menggunakan banyak bahan untuk mengawetkan mayat.
Mereka menggunakan resep yang mirip dengan yang digunakan 2.500 tahun kemudian, ketika mumifikasi di Mesir mencapai puncaknya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR