Tim Arkeologi Temukan 400 Kerangka dan Kereta Perang dari Abad ke-14 SM di Bawah Laut, Rongkongan Tentara Mesir yang Menyeberangi Laut Merah untuk Kejar Nabi Musa?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Selama bertahun-tahun, ada saja orang-orang yang mengklaim bukti fisik peristiwa Penyeberangan Laut Merah.

Beberapa orang bahkan berani mengatakan bahwa mereka menemukan buktinya.

Meski begitu, hal tersebut tidakpernah 100% dikonfirmasi kebenarannya.

Namun pada 2015, melansir The Vintage News, sekelompok penelitiKitab Suci mengklaim bahwa mereka menemukan sisa-sisa jasad manusia.

Baca Juga: Sepanjang 3.000 Tahun Terobsesi dengan Kecantikan, Ini yang Dilakukan Orang-orang Mesir Kuno agar Terlihat Lebih Indah, Mulai dari Pakaian dengan Bahan Ringan, Hingg Parfum Berbasis Kapur Barus

Tak hanya itu, ada jugasenjata Mesir kuno yang sesuai dengan peristiwa yang disebutkan dalam Kitab Suci.

Sebuah tim arkeolog bawah air yang sedang mencari kapal kuno dan artefak dari zaman Perunggu mengatakan kepada pejabat Kementerian Purbakala Mesir bahwa mereka menemukan sejumlah besar tulang dan artefak manusia yang sangat tua.

Mereka menemukan barang-barang itu di Teluk Suez, 1,5 kilometer lepas pantai dari kota Ras Gharib.

Selanjutnya, para peneliti mengklaim bahwa ini adalah sisa-sisa tentara Mesir yang besar, mungkin berasal dari abad ke-14 SM.

Baca Juga: Nekat Beli Mumi Mesir Kuno, Pemilik Mumi Ini Tak Sadar Ada Pesan Rahasia Perbannya, Setelah Diteliti Ternyata Perban Itu Membawa Pesan Misterius Ini

Menurut beberapa sumber, tim arkeolog telah berhasil menemukan lebih dari 400 kerangka secara terpisah, bersama dengan ratusan keping logam dan baju besi.

Dikatakan bahwa ada juga sisa-sisa dua kereta perang di bawah laut.

Tim berpikir mungkin ada 5.000 kerangka lagi yang bisa ditemukan.

Mereka mengungkap bahwa tempat ini dulunya adalah tanah kering di mana banyak tentara tewas.

Pisau khopesh yang digambarkan di bawah ini dianggap milik seorang tokoh kaya dan penting.

Baca Juga: Percaya pada Tanda-tanda Alam dan Kehidupan Setelah Kematian Sehingga Diberikan Persembahan Secara Berkala untuk Para Mumi, Inilah 10 Hal Paling Aneh dan Mitos yang Berlaku di Mesir Kuno

Tim arkeolog mengklaim bahwa pisau itu ditemukan di dekat salah satu kereta yang terendam.

Setelah meninjau bukti tersebut, banyak ahliKitab Suci percaya bahwa situs bawah laut ini dapat dihubungkan dengan peristiwa Penyeberangan Laut Merah.

Mayat-mayat yang terjebak di tanah liat dan batu menunjukkan bahwa mereka mungkin mati karena tanah longsor atau gelombang pasang yang besar.

Para peneliti juga berpikir bahwa daerah ini adalah tanah kering pada saat kematian mereka terjadi.

Fakta bahwa tidak ada sisa-sisa perahu kuno yang ditemukan di daerah tersebut mendukung gagasan ini.

Baca Juga: Dikenal sebagai Raja Terbesar dalam Sejarah Mesir Kuno, Mengapa Akhenaten Sampai Dikuburkan 3 Kali, Benarkah Dia Mati Sebanyak 3 Kali?

Kerangka dalam jumlah besar bisa berarti bahwa pasukan kuno yang besar mencoba lewat di sini, tetapi mereka dimusnahkan oleh kekuatan yang tidak diketahui.

Sebagian besar ahli agama menganggap ini sebagai bukti kuat untuk peristiwa Penyeberangan Laut Merah.

Yakni saatMusa mengulurkan tongkatnya dan Laut Merah terbelah.

Orang Israel berjalan di tanah yang kering dan menyeberangi laut, diikuti oleh tentara Mesir.

Musa kembali menggerakkan tongkatnya begitu orang Israel telah menyeberang dan laut kembali tertutup, menenggelamkan seluruh tentara Mesir.

Baca Juga: Diproklamirkan Sebagai Dewa Utama Mesir Kuno, Firaun Amun Mengkombinasikan Diri dengan Dewa Ra, Kultus Keilahian Ini Berlangsung Lama Hingga Pemerintahan Akhenaten yang Mengakui Hanya Ada Satu Tuhan

Arkeolog arus utama berpikir bahwa tidak ada cukup fakta kuat yang dapat membuktikan peristiwa ini benar-benar terjadi.

Penemuan ini terlihat sangat menjanjikan bagi mereka yang mendukung gagasan penyeberangan Laut Merah, namun masih banyak penelitian yang perlu dilakukan, sebelum para ilmuwan benar-benar dapat membuktikan apa pun.

Ini hanyalah goresan kecil di permukaan dari keseluruhan cerita tentang peristiwa atau legenda kuno ini.

(*)

Artikel Terkait