Dalam karya sastra itu, Arjunawijaya dikisahkan adalah putra tunggal Prabu Kartawijaya, raja Maespati, yang setelah naik takhta dikenal dengan sebutan Prabu Arjuna Sasrabahu.
Mengutip dari buku Kitab-kitab dari Abad Silam, karya Endar Wismulyani (2018), gelar yang diberikan itu karnea ketika bertiwikrama, wujudnya berubah menjadi raksasa sebesar bukit yang memiliki seratus kepala dan seribu tangan yang memegang berbagai macam senjata.
Dikisahkan bahwa Arjunawijaya adalah titisan Batara Wisnu yang sakit mandraguna dan berwibawa.
Dia berhasil meminang Dewi Citrawati yang diperebutkan raja-raja dari berbagai negeri.
Pada suatu ketika, Arjunawijaya berusaha memenuhi keinginan istrinya yang ingin mandi bersama 800 orang selir di sebuah sungai atau danau.
Arjunawijaya lalu bertiwikrama supaya bisa membendung sungai dan membuat danau buatan yang sangat luas.
Ternyata luapan air yang terbendung malahan semakin tinggi hingga menggenangi daerah di sekitarnya termasuk perbukitan Janakya, tempat raja Alengka bernama Rahwana sedang membangun pesanggrahan.
Bangunan pesanggrahan Rahwana itu, dalam sekejap, hancur dilanda air bah.
Tentu saja, ini membuat Rahwana murka. Dia mengirim abdi kepercayaannya, Detya Kala Marica, untuk melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Peninggalan Majapahit: Tengkorak Manusia dan Runtuhan Menara Ditemukan di Situs Kuno Jombang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR