Masing-masing candi dilengkapi dengan sepasang makara di bagian bahwa pipi tangga candi induk.
Di sekeliling candi induk, kecuali bagian belakang, terdapat candi-candi perwara (candi kecil yang melengkapi candi induk), persis berhadapa dengan candi induk berbentuk altar (pendapa).
Ditemukan juga lapik-lapik area maupun penggalan-penggalan area di sekililing candi yang bisa jadi rusak akibat penjarahan.
Namun, sebagian temuan telah aman tersimpan di museum situs yang terdapat di kompleks Candi Bahal I, sebagian lagi terserak di hamparan rumput yang meninggi di halaman candi.
Beberapa artefak yang terselamatkan, kini tersimpan di Museum Negeri Medan.
Candi Bahal I ini menjadi candi primadona di Padanglawas dan kawasan Tapanuli Selatan, yang menarik minat banyak wisatawan, bahkan nyaris tak pernah sepi dibandingkan candi lainnya.
Adanya potensi wisata di kompleks candi ini membuat Dinas Perhubungan, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Tapanuli Selatan melengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR