Pengawal elit mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Press TV, media pemerintah Iran: "Dengan tindakan tepat waktu dan otoritatif dari pasukan angkatan laut Pengawal, operasi Angkatan Laut teroris AS untuk mencuri minyak Iran di Laut Oman gagal."
Kapal tanker yang membawa minyak Iran merapat di pelabuhan Bandar Abbas pada 25 Oktober.
Pernyataan itu melanjutkan: "Anggota pasukan angkatan laut Pengawal melakukan operasi heliborne di dek kapal tanker yang ditahan, menguasai kapal, dan mengarahkannya kembali ke perairan teritorial Iran."
Namun, pejabat AS mengecam laporan itu, mengklaim itu tidak benar dan Washington tidak berusaha untuk menangkap kapal tanker itu.
Menurut Sky News Arabia, seorang pejabat Pentagon mengatakan: "Tuduhan Pengawal Revolusi mengenai kapal tanker minyak Iran adalah 'salah' dan hanya 'propaganda' yang tidak pantas mendapat tanggapan."
Para pejabat melanjutkan dengan mengatakan bagaimana pasukan Iran telah menyita sebuah kapal tanker minyak berbendera Vietnam bulan lalu dan Angkatan Laut AS sedang memantau situasi.
Ketegangan antara Teheran dan Washington mencapai titik didih tahun lalu.
Di bawah pemerintahan Donald Trump, AS memberlakukan sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), pada 2018.
Washington juga meminta perpanjangan embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Teheran.
Kesepakatan nuklir telah membatasi kemampuan senjata nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR