Tapi kali ini, kesehatan Kim diperbicarakan karena dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan dukungan domestik saat negara ini bergulat dengan kesulitan ekonomi yang semakin dalam yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Namun sikap para warga Korea Utara itu dilihat berbeda oleh para analisis.
Para analis mengatakan pernyataan itu menunjukkan pihak berwenang berusaha menggunakan perubahan berat badan Kim untuk memperkuat kesetiaan kepada rezim di masa-masa sulit.
Itu seolah menggambarkannya sebagai pemimpin "berbakti, pekerja keras" ketika negara itu berjuang untuk mengatasi krisis pangan dan tantangan lainnya.
“Pesan yang dikirim Pyongyang sangat jelas," ungkap seorang pembelot, Ahn Chan-il.
"Situasinya adalah bahwa Kim adalah seorang pemimpin yang bekerja sangat keras untuk rakyatnya bahkan sampai pada tingkat dia melewatkan makan dan mengakibatkan penurunan berat badan.”
Padahal banyak laporan muncul terkait krisis kelaparan di Korea Utara.
Misalnya dari Pyongyang yang telah mendorong warga Korea Utara untuk makan daging angsa karena kekurangan makanan.
Di sisi lain, walau kondisi kesehatan Kim Jong-Un diperbicarakan, faktanya militer Korea Utara tengah melakukan sesuatu.
Dilaporkan Korea Utara telah membangun kekuatan dan aset militernya ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama beberapa bulan terakhir.
Dalam pidato yang disiarkan oleh berita negara pada saat itu, Kim Jong-Un mengatakan dia meningkatkan kekuatan militernya sebagai tindakan membela diri.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR