“Saling mencintai Ken Arok dan Ken Dedes selama pernikahannya. Ketika genap bulannya, lahirlah anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung, dinamai Anusapati, nama sebutannya Panji Anengah,” tulis Jan Laurens Andries Brandes menukil isi Pararaton.
Ken Arok mulai memakai gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi dan Ken Dedes memakai gelar Dyah Ayu Sri Maharatu Mahadewi, kemudian Ken Arok mulai mengincar Kerajaan Kediri dan timbullah Perang Ganter yang menewaskan Raja Kertajaya dan membuat wilayah kekuasaan Ken Arok bertambah luas.
Inilah peristiwa berdirinya kerajaan Singasari, dan Ken Arok mendirikan Wangsa Rajasa yang menjadi penguasa Singasari dan berlanjut pada kerajaan Majapahit.
Sehingga begitulah cerita bagaimana Ken Dedes, wanita terpilih yang disebut-sebut titisan Batari Durga menjadi leluhur Raja-raja Majapahit sampai Hayam Wuruk.
Baca Juga: Inilah Jumlah Populasi di Papua Barat, Rupanya Pendatang di Papua Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit
Batari Durga juga memiliki sifat 'panas' seperti Ken Dedes yang disebut-sebut membahayakan, tapi dengan sosok yang tepat bisa menjadi sosok yang sakti dengan energi positif.
Batari Durga juga bisa menjelma menjadi Dewi Uma, istri Batara Guru dalam bentuk energi positif yang mampu membawa kesejahteraan ke dunia manusia, seperti disebutkan Hardjowirogo dalam "Sejarah Wajang Purwa" Edisi Keempat, dikutip dari "Perempuan-Perempuan Perkasa di Jawa Abad XVIII-XIX".
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR