Intisari - Online.com -Kapal induk China baru dengan teknologi hampir menyamai kemampuan kapal induk AS dapat diluncurkan paling cepat Februari tahun depan, menurut analisis gambar satelit oleh lembaga penelitian di Washington.
Dalam gambar-gambar yang disediakan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), kapal induk yang sampai saat ini baru dikenal sebagai Type 003, dapat dilihat sedang dalam tahap perampungan pada 23 Oktober lalu.
Kapal ini sedang dirampungkan di pelabuhan Jiangnan, Shanghai.
Pemasangan komponen besar eksternal dan internal, termasuk pembangkit listrik dan sistem peluncuran pesawat tampaknya sudah selesai atau di tahap hampir selesai, ujar CSIS dikutip dari CNN.
Hanya beberapa komponen tambahan seperti radar dan sistem senjata, tetap dipasang sebelum kapal bisa berlayar masuk ke Sungai Yangtze, tambah CSIS.
"Berdasarkan informasi yang tersedia dan kemajuan yang diamati di Jiangnan, penulis memperkirakan jika Type 003 akan diluncurkan kira-kira 3-6 bulan lagi," ujar CSIS dalam komentar mereka yang dipublikasi 9 November.
Ketika kapal siap, kapal akan menjadi kapal induk ketiga China dan kapal induk kedua yang diproduksi lokal.
Namun tidak seperti saudaranya, Liaoning dan Shandong, pakar mengatakan Type 003 akan dilengkapi dengan teknologi peluncur pesawat yang canggih, dengan tambahan sistem ketapel yang digunakan oleh kapal induk AS.
Peluncur baru ini akan membuat China bisa meluncurkan varian pesawat yang lebih luas dari Type 003 lebih cepat dan dengan amunisi lebih banyak.
Matthew Funiole, rekan senior di Proyek China CSIS, mengatakan Type 003 akan menjadi "gebrakan pertama China memasuki kapal induk modern."
"Ini merupakan langkah maju yang cukup signifikan," ujarnya.
"Mereka benar-benar berkomitmen membangun program kapal induk, dan mereka melanjutkan mendorong batas-batas apa yang bisa mereka lakukan."
Perlombaan senjata
China kini memiliki pasukan angkatan laut terbesar di dunia, dan kapal induk adalah kapal inti untuk armada besar manapun.
Kapal-kapal besar diperlukan sebagai pangkalan yang bergerak, mempermudah pengiriman pesawat perang dengan cepat dan jangka panjang serta memasok senjata untuk melakukan peperangan.
Namun keuntungan mereka bukan hanya dalam hal kemampuan berperang, ujar Funiole.
Kapal induk juga berguna untuk keunggulan diplomasi dan "unjuk kekuatan."
"China ingin memiliki angkatan laut kelas dunia. Mereka ingin mengirimkan sinyal kepada dunia jika mereka punya angkatan laut kelas dunia dan mencoba meyakinkan negara-negara di wilayah regional atau dunia jika mereka bisa mengungguli Amerika Serikat (AS)," ujarnya.
Serta simbol kekuatan angkatan laut AS secara internasional adalah armada dari kapal induk mereka, ujar Funiole.
Kapal induk pertama China, Liaoning, adalah kapal yang tidak rampung digarap di era Soviet yang dibeli Beijing dari Ukraina pada 1998, diperbarui dan akhirnya benar-benar dipakai pada 2012.
Militer China menggunakan pengetahuan teknologi yang mereka dapat dari kapal induk tersebut untuk membangun kapal induk lokal mereka, Shandong, yang mulai berlayar pada Desember 2019.
Namun walaupun dua kapal induk asli China meningkatkan kemampuan angkatan laut mereka, kemampuan angkatan laut China masih kalah dari AS yang memiliki total 11 kapal yang bertugas.
Tambahan lagi, baik Liaoning dan Shandong dibuat berdasarkan teknologi Soviet yang usang, dua kapal induk ini menggunakan sistem peluncuran loncat-ski, di mana pesawat akan sedikit lepas landas dari tanjakan kecil, sedangkan kapal induk AS menggunakan sistem ketapel yang canggih untuk meluncurkan pesawat mereka.
Pesawat yang diluncurkan oleh ketapel dapat airbone lebih cepat dan dengan jumlah bahan bakar dan amunisi lebih besar, memberi mereka keuntungan atas pesawat yang diluncurkan dengan sistem loncat-ski, yang bergantung pada kemampuan mereka ketika lepas landas.
Type 003 tampaknya memiliki teknologi ketapel yang sama dengan AS, kata Funiole, dan bahkan mungkin telah maju menggunakan peluncur elektromagnetik
Dengan sistem peluncuran baru, China dapat menerjunkan campuran pesawat baru di laut, termasuk pesawat peringatan dini dan kendali udara, kapal tanker, dan pesawat pengacau elektronik.
Sebuah laporan Riset Kongres AS pada bulan Oktober mengatakan Type 003 diperkirakan memiliki bobot sekitar 100.000 ton, sebanding dengan kapal induk AS dari kelas yang sama.
Namun, terlepas dari sistem peluncuran yang canggih, Funiole mengatakan masih ada tanda-tanda bahwa kapal induk China tertinggal dari rekan-rekannya di AS, yang memiliki lebih banyak ketapel, saluran udara yang lebih besar, dan lebih banyak elevator untuk memungkinkan penyebaran pesawat yang lebih cepat.
Semua kapal induk AS juga bertenaga nuklir, sedangkan Tipe 003 diyakini beroperasi dengan penggerak uap konvensional, yang menurut Funiole akan membatasi jangkauannya.
"(Meskipun) ini mungkin kurang menjadi faktor bagi China saat ini karena banyak kepentingannya berada di dekat laut," katanya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini