Kisah Reinhard Heydrich, Selamat dari Percobaan Pembunuhan Tapi Tewas Karena Bulu Kuda, Siapa Manusia ‘Jahat’ Ini?

K. Tatik Wardayati

Editor

Kisah Reinhard Heydrich, selamat dari percobaan pembunuhan, tapi meninggal karena bulu kuda.
Kisah Reinhard Heydrich, selamat dari percobaan pembunuhan, tapi meninggal karena bulu kuda.

Intisari-Online.com – Reinhard Heydrich adalah salah satu manusia paling jahat yang pernah hidup.

Heydrich terkenal karena pernah menjadi kepala Kantor Utama Keamanan Reich, mengawasi Gestapo, Kriminalpolizei (Kripo), dan Sicherheitsdienst (SD).

Dia juga merupakan salah satu arsitek utama Holocaust yang mengakibatkan pembantaian lebih dari enam juta rakyat.

Heydrich memiliki banyak musuh karena keyakinannya dan karena posisinya yang menonjol dengan Poros kejahatan.

Baca Juga: Rumahnya Dihantam Rudal Musuh,Perdana Menteri Irak Selamat dari Percobaan Pembunuhan,Pelaku Serangan Diduga dari Kelompok Ini, 'Mereka Mau Balas Dendam'

Bulan September 1941, Heydrich ditunjung sebagai pelindung untuk Bohemia dan Moravia, menggantikan Konstantin von Neurath.

Menurut pendapat Heydrich, von Neurath terlalu santai dalam pendekatannya untuk mengatur Ceko, yang dia yakini mempromosikan sentimen anti-Jerman, sehingga memperkuat perlawanan anti-Jerman.

Dalam perannya sebagai penjabat Pelindung Bohemia dan Moravia, Heydrich berusaha melakukan tindakan balasan yang keras terhadap perlawanan anti-Jerman.

Dia juga mempertahankan kuota produksi motor Ceko dan produksi senjata yang penting bagi upaya perang Jerman.

Baca Juga: Ditembak dari Jarak Dekat, Pembunuhan Jurnalis Pengkritik Vladimir Putin Ini Masih Jadi Misteri, Selama Sisa Hidupnya Dipenuhi Ancaman dan Percobaan Pembunuhan

Di London, pemerintah di pengasingan Cekoslowakia bertekad untuk membunuh Heydrich.

Persiapan, yang dikenal sebagai Operasi Antropoid, dimulai pada Oktober 1941, ketika sekitar dua lusin tentara Ceko yang diasingkan yang berbasis di Inggris dilatih oleh Eksekutif Operasi Khusus Inggris (SOE).

Akhirnya, Warrant Officer Jozef Gabčík dan Jan Kubiš dipilih untuk melakukan pembunuhan.

Pada tanggal 27 Mei 1942, Heydrich mengendarai limusin atap terbuka saat dalam perjalanan hariannya dari rumahnya di Panenské Brežany ke Kastil Praha, ketika Jozef Gabčík melompat di depan mobil.

Gabčík dipersenjatai dengan senapan mesin ringan Sten, tetapi akhirnya ketika dia menarik pelatuknya, pistol itu macet.

Saat itulah Heydrich memerintahkan sopirnya untuk menghentikan mobil dan dia mengeluarkan pistolnya.

Saat inilah, Jan Kubiš melemparkan bom ke arah mobil.

Bom meledak di dekat mobil Heydrich, yang hanya melukai tapi tidak membunuh Heydrich.

Orang-orang yang menyaksikan upaya pembunuhan ini mencegat sebuah van yang lewat untuk membawa Heydrich ke Rumah Sakit Bulovka.

Baca Juga: Kisah Penyihir Gila Misterius Grigori Rasputin, Punya Kebiasaan Jorok hingga Dua Kali Mengalami Percobaan Pembunuhan

Tes rontgen yang dilakukan dokter memperlihatkan sejauh mana cedera yang dialami Heydrich, yaitu logam dari ledakan menghancurkan tulang rusuk Heydrich, menusuk perutnya, dan mendorong potongan kawat dan bulu kuda yang ada dari bantalan mobil ke limpanya.

Operasi berhasil dilakukan untuk mengeluarkan logam dari perut Heydrich, tapi luka Heydrich terinfeksi parah.

Pada tanggal 2 Juni 1942, melansir warhistoryonline, Heydrich kehilangan kesadaran dan mengalami koma.

Dia meninggal pada 4 Juni 1942.

Otopsi yang dilakukan pada mayat Heydrich mengkonfirmasi bahwa penyebab kematiannya adalah sepsis.

Sepsis merupakan respons ekstrem tubuh manusia terhadap infeksi.

Luka Heydrich terinfeksi karena mengandung sejumlah helai bulu kuda dan rambut dari jok mobilnya.

Baca Juga: Terus Tikam Ibunya hingga 30 Kali Sambil Ucapkan 'Aku Sangat Mencintaimu', Anak Ini Lalu Pergi ke Kamarnya untuk Main Musik

Gelombang teror dilepaskan terhadap Ceko sebagai pembalasan atas kematian Heydrich.

Di depan umum, Fuhrer berduka atas Reinhard Heydrich dengan menyelenggarakan dua pemakaman besar-besaran, yaitu satu di Praha dan satu lagi di Berlin.

Namun, secara pribadi, dia marah pada kebodohan Heydrich, menyebut Heydrich idiot karena menolak bepergian dengan pengawal dan karena menolak mengizinkan pelapisan baja di mobilnya.

Tentu saja, peristiwa sejarah bisa sangat berbeda seandainya luka Reinhard Heydrich tidak terinfeksi oleh bulu kuda.

Baca Juga: Kisah Ketika Bung Karno Ditembak Saat Salat Dari Jarak 7 Meter Tapi Meleset, Penembak: Bayangan Bung Karno Bisa Pindah-pindah Posisi

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait