Find Us On Social Media :

Terus Tikam Ibunya hingga 30 Kali Sambil Ucapkan 'Aku Sangat Mencintaimu', Anak Ini Lalu Pergi ke Kamarnya untuk Main Musik

By Tatik Ariyani, Minggu, 2 Agustus 2020 | 14:44 WIB

Kyle Morrison, mencoba membunuh ibunya, Sharon Morrison dengan 30 tusukan sambil terus mengucapkan 'aku sangat mencintaimu' ketika menikamnya.

Terus Tikam Ibunya hingga 30 Kali Sambil Ucapkan 'Aku Sangat Mencintaimu', Anak Ini Lalu Pergi ke Kamarnya untuk Main Musik

Intisari-Online.com - Sekitar tahun 2019 lalu, seorang anak yang tega mencoba membunuh ibunya sendiri dengan 30 tusukan sambil terus mengucapkan 'aku sangat mencintaimu' ketika menikamnya akan dipenjara selama 9 tahun.

Dilansir dari Metro (10/5/2019). Kyle Morrison (20) menyerang ibunya sendiri, Sharon Morrison (51) ketika sang ibu kembali sepulang kerja ke rumah mereka di Jordanhill, Glasgow, Skotlandia, pada Agustus tahun lalu.

Seorang hakim yang menangani kasus ini , Lord Mulholland, mendengar bahwa pasangan ibu dan anak itu memiliki hubungan yang baik.

Namun pada hari-hari menjelang penyerangan mengerikan itu, diketahui Kyle telah menulis rencana untuk membunuh ibunya dengan rinci.

Baca Juga: Rasakan Sakit Perut yang Begitu Hebat Usai Berhubungan dengan Suaminya, Ternyata Inilah yang Ada Dalam Perut Wanita Ini

Penuntut, Lynsey MacDonald, mengatakan di antara rencana pembunuhan yang ia siapkan adalah bersembunyi di lemari, menikam ibunya, dan mencekiknya 'bila perlu'.

Kyle Morrison adalah seorang mahasiswa di Universitas Heriot Watt Edinburgh, ia mengaku bersalah atas percobaan pembunuhan dan telah dipenjara.

Lord Mulholland berkata Sharon Morrison 'beruntung' karena masih bisa diselamatkan dan mengatakan pada Kyle bahwa motif untuk mencoba membunuh ibunya sendiri adalah 'fantasi (khayalan) sakit'.

Kyle Morrison dianggap berisiko tinggi untuk pelanggaran di masa depan dan akan dipantau selama tiga tahun pada saat pembebasannya nanti. 

Baca Juga: Saat Irlandia Dilanda Bencana Kelaparan Hebat, 1.000.000 Orang Lebih Meninggal, Pemerintah Inggris 'Tak Terlalu Peduli,' Justru Juru Selamat Muslim dari Ottoman Ini yang Bergerak