Advertorial
Intisari-Online.com - Berdasarkan data dari Woldometers.info pada Minggu (2/8/2020), Indonesia menjadi negara dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di Asia Tenggara.
Dilaporkan ada 109.936 kasus positif, 5.193 kasus kematian, dan 67.919 orang dinyatakan sembuh.
Tepat di bawah Indonesia, ada negara Filipina.
Di mana Filipina memiliki 98.232 kasus positif Covid-19, 2.039 kasus kematian, dan 65.265 orang dinyatakan sembuh.
Indonesia dan Filipina juga menjadi dua negara ASEAN yang masuk top 10 kasus Covid-19 terbanyak di Benua Asia.
Menempati urutan 9 dan 10.
Melihat hal ini,Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada hari Sabtu (1/8/2020) memberikan kebijakan baru.
Di mana dia memerintahkan satuan tugas virus corona untuk mengatasi kekhawatiran lebih dari satu juta dokter dan perawat yang menyerukan untuk menerapkan kembali penguncian (lockdown) ketat setelah terjadi rekor infeksi Covid-19.
Tetapi pemerintah meragukan permintaan petugas kesehatan garis depan untuk menghidupkan kembali penguncian ketat di wilayah padat penduduk dan sekitar ibukota Manila.
Dalam seruan terbesar dari para ahli medis sebanyak 80 kelompok yang mewakili 80.000 dokter dan satu juta perawat, mengatakan Filipina kalah dalam pertarungan melawan Covid-19.
Dan memperingatkan runtuhnya sistem perawatan kesehatan karena melonjaknya infeksi tanpa kontrol yang lebih ketat.
"Petugas kesehatan kami kelelahan dengan jumlah pasien yang tampaknya tak berujung yang berbondong-bondong ke rumah sakit kami untuk perawatan darurat dan masuk," kata kelompok itu, yang dipimpin oleh Fakultas Dokter Filipina, dalam sepucuk surat kepada presiden.
"Kami kalah dalam pertarungan melawan Covid-19," katanya.
Petugas kesehatan, termasuk ahli mikrobiologi, penyakit menular dan pakar kesehatan masyarakat, dokter anak dan perawat, menyerukan penutupan dua minggu di Manila hingga pertengahan Agustus. Duterte memerintahkan panel antarlembaga "untuk segera menangani masalah ini," kata istana kepresidenan.
"Suaramu sudah terdengar," kata juru bicara Duterte Harry Roque dalam sebuah pernyataan.
Tetapi Menteri Perdagangan Ramon Lopez mengatakan ibu kota dan provinsi-provinsi terdekat tidak dapat mengembalikan lockdown.
"Kini kita perlu mengelola dan hidup dengan virus, yang akan tetap ada di sini,” ujarnya.
Roque mengatakan pemerintah sedang melakukan "tindakan keseimbangan antara kesehatan masyarakat dan kesehatan ekonomi negara."
Pada pertengahan Maret, Duterte memberlakukan salah satu penguncian terpanjang dan ketat di ibukota dan provinsi lain untuk memerangi virus.
(Handoyo)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Dokter dan perawat di Filipina menyerukan untuk dilakukan lockdown lagi")