Alasan Mengapa Indonesia Disebut Negara Agraris dan Keuntungan Menjadi Negara Agraris

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi. Mengapa Indonesia disebut negara agraris.
Ilustrasi. Mengapa Indonesia disebut negara agraris.

Intisari-Online.com - Alasan mengapa Indonesia disebut negara agraris adalah karena sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian.

Negara yang disebut sebagai negara agraris adalah negara negara yang mengandalkan bidang pertanian sebagai penopang perekonomian.

Selain Indonesia, beberapa negara di Asia Tenggara juga dikategorikan sebagai negara agraris.

Di antaranya negara Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam.

Baca Juga: Pancasila sebagai Pembina Persatuan dan Kesatuan, Mengalahkan Perbedaan yang Ada di Antara Bangsa Indonesia

Seperti Indonesia, negara-negara tersebut ,emiliki tanah subur yang bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanian.

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, baik di darat maupun perairan.

Bagi negara agraris, pertanian memliki peran penting untuk meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan pangan.

Selain pertanian, Indonesia juga terkenal dengan hasil perkebunannya, seperti karet, kelapa sawit, tembakau, kapas, kopi, beras, dan tebu.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November Bisa Melalui Twibbon yang Diunduh, Ketahui Makna dan Filosofi dari Logo Hari Pahlawan 2021 Ini

Selain mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian dan memiliki lahan yang luas dan subur, ada beberapa ciri-ciri lainnya dari negara agraris.

Ini juga mendukung suatu negara menjadi negara agraris.

Persediaan air bersih yang banyak adalah salah satunya.

Seperti diketahui, air merupakan unsur esensial dalam sektor pertanian.

Baca Juga: Dijamin Bikin Anda 'Nangis Bombay' Jika Mengabaikannya, 8 Benda Ini Pantang Dibersihkan dengan Baking Soda, Jangan Sampai 'Nyesel' Selamanya!

Suatu negara agragris biasanya memiliki sumber air bersih sehingga dapat menopang produksi pertanian. Negara agraris memiliki sumber keamaan persediaan air bersih.

kemudian, negara agraris merupakan negara pengekspor komoditas hasil pertanian untuk membantu memenuhi kebutuhan dunia.

Di Indonesia sendiri, ekspor hasil pertanian yang menjadi komoditas unggulan yaitu seperti kopi, udang, kakao, karet, dan kelapa sawit.

Ciri-ciri negara agraris yang tak kalah penting, yaitu memiliki ketahanan pangan.

Baca Juga: Seperti Halnya Bangsa Mesir Kuno dan Romawi Kuno, Inilah 10 Dewi dalam yang Mitologi Yunani Kuno, Mulai dari yang Keibuan, Bijaksana, Hingga Dianggap Sebagai Dewa dan Tetap Perawan

Negara agraris menghasilkan beras, jagung, kopi, teh, kokoa, sayuran, buah-buahan, ikan, dan juga daging dari subsektor perikanan dan perternakan.

Hal tersebut membuat negara agraris memiliki ketahanan pangan, di mana negara dapat memenuhi kebutuhan pokok pangan rakyatnya tanpa membutuhkan impor dari negara lain.

Itulah ciri-ciri negara agraris, yang juga berkaitan dengan keuntungan sebagai negara agraris.

Apa saja keuntungannya?

Baca Juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Terus Membengkak Hingga Rp114 Triliun, Ahli Beberkan Skenario Terburuk Proyek Indonesia- China Ini, 'Baru Lunas139 Tahun Lagi!'

Keuntungan sebagai negara agraris:

  1. Pertanian menjadi salah satu sektor yang menopang perekonomian negara.
  2. Mudah memperoleh hasil pertanian demi memenuhi kebutuhan pangan tanpa harus impor dari luar negeri.
  3. Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai produk lokal.
  4. Terciptanya ketahanan pangan.
  5. Membuka lapangan pekerjaan baru di bidang perkebunan dan pertanian.
  6. Mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar tidak berada di garis kemiskinan.
  7. Terhindar dari krisis bahan pangan.
Baca Juga: Seperti Halnya Bangsa Mesir Kuno dan Romawi Kuno, Inilah 10 Dewi dalam yang Mitologi Yunani Kuno, Mulai dari yang Keibuan, Bijaksana, Hingga Dianggap Sebagai Dewa dan Tetap Perawan

(*)

Artikel Terkait