Intisari-Online.com - China tengah berupaya untuk menjadi negara “Zero Covid” (nol covid) meski dalam upayanya, hal itu membuat frustrasi, panik, dan protes dari masyarakat.
Sejak kasus virus corona pertama dilaporkan hampir dua tahun lalu, China telah menjalankan kebijakan Covid tanpa toleransi.
Keberhasilannya dalam mencegah penyebaran virus ke seluruh negara yang luas sangat kontras dengan situasi di banyak negara barat.
Sejak tahun lalu, kurang dari 100.000 kasus telah tercatat secara resmi, di antara populasi sekitar 1,4 miliar. Setidaknya 4.634 telah meninggal.
Sebagai perbandingan, AS telah melaporkan hampir 46 juta kasus dan lebih dari 740.000 kematian. Inggris telah melaporkan hampir 9 juta kasus dan lebih dari 140.000 kematian.
Tapi ketika menghadapi segelintir kasus Covid-19, kebijakan yang diambil China begitu intens.
Untuk kasus yang sedikit, China telah menerapkan langkah-langkah termasuk penutupan perbatasan yang ketat, penguncian lokal, pembatasan perjalanan, dan pengujian massal terhadap puluhan juta orang, melansir The Guardian, Sabtu (30/10/2021).
Penerbangan pulang yang dipesan oleh warga negara China yang tinggal di luar negeri sering dibatalkan pada menit terakhir.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR