Intisari-Online.com - Pada hari Selasa, Ethiopia mengumumkan keadaan darurat setelah pemberontak dari wilayah utara Tigray mengancam akan melangkah di Addis Ababa.
Negara terpadat kedua di Afrika itu mengumumkan telah memasuki keadaan darurat setelah pasukan pemberontak mengklaim telah merebut kota Dessie dan Kombolcha.
Kedua kota itu terletak sekitar 160 mil timur laut Addis Ababa.
Seorang pejabat PBB mengatakan pemberontak sejak itu terlihat menuju ke selatan.
Menurut Guardian, pemberontak Tigrayan juga bergabung dengan pasukan dari penduduk Oromo di negara itu.
Pasukan Oromo, yang berasal dari satu kelompok etnis terbesar di negara itu, berperang melawan Pemerintah Abiy sebelum bergabung dengan pemberontak dari Tigray.
Namun, pengumuman dari pemerintahan Abiy Ahmed datang hanya dua hari setelah Perdana Menteri Ethiopia itu mendesak rekan-rekannya untuk mengangkat senjata melawan apa yang disebut Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), melansir Express.co.uk, Rabu (3/11/2021).
TPLF, yang masih mendominasi majelis regional di wilayah utara, kehilangan banyak pengaruh politik mereka setelah Abiy naik ke tampuk kekuasaan pada 2018.