Intisari - Online.com -Kehadiran kekuatan NATO disorot Rusia, hal ini terutama karena kehadiran NATO yang kuat di sekitar negaranya.
Sebelumnya, NATO mengatakan Rusia bisa mengacaukan stabilitas di Baltik bahkan di Eropa.
Kini, Rusia menanggapi hal yang sama.
Rusia terutama menyoroti lapangan terbang militer Latvia yang beroperasi kembali.
Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan pembangunan kekuatan NATO di kawasan Baltik bisa mengacaukan situasi militer dan politik di kawasan itu.
Itulah sebabnya Rusia masih terus mengupayakan de-eskalasi.
Berbicara pada hari Rabu (27/10), Zakharova menyoroti beroperasinya lapangan terbang militer Lielvarde di Latvia setelah pembangunan kembali.
Berdasarkan laporan media, Zakharova mengungkap bahwa pangkalan udara Latvia dilengkapi dengan peralatan navigasi udara modern dan mampu menerima pesawat generasi terbaru setiap saat, siang dan malam terlepas dari kondisi cuaca.
"Kami yakin bahwa peningkatan potensi NATO di negara-negara Baltik dapat mengacaukan situasi militer dan politik di kawasan Baltik. Pada saat yang sama," ungkap Zakharova, seperti dikutip TASS.
Melihat kenyataan tersebut, Zakharova menilai bahwa pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang mengklaim bahwa langkah-langkah ini bersifat defensif tampak tidak tulus.
Bukan cuma itu, ia juga menyoroti kunjungan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Brussels yang seperti menegaskan upaya bloknya untuk melawan Rusia.
"Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang mengunjungi markas aliansi di Brussels baru-baru ini tidak menyembunyikan bahwa 'mencegah Rusia' adalah salah satu tugas prioritas blok tersebut," lanjut Zakharova.
Ancaman NATO juga disadari betul oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengakui pengembangan militer Ukraina, yang didukung negara Barat, bisa mengancam Rusia.
Kunjungan luar negeri Lloyd Austin ke Ukraina itu disoroti Putin, karena Austin mengatakan secara efektif membuka jalan bagi Kiev untuk bergabung dengan NATO.
"Keanggotaan resmi Ukraina di NATO mungkin tidak akan terjadi, tetapi pengembangan militer di wilayah itu sudah berlangsung. Ini benar-benar merupakan ancaman bagi Rusia. Kami menyadari itu," ungkap Putin, seperti dikutip Reuters.
Bagi Putin, keanggotaan NATO untuk Ukraina akan menjadi peringatan untuk Rusia, walaupun Rusia dan Ukraina memiliki hubungan sangat dekat sejak zaman dahulu.
Rusia juga sudah efektif memutuskan hubungan diplomatik dengan NATO, menyusul pengusiran 8 anggota misinya di NATO karena dituduh sebagai mata-mata.
Namun, menteri pertahanan NATO juga setuju pada rencana baru Kamis (21/10/2021) untuk mempertahankan diri dari potensi serangan Rusia di berbagai bidang.