Dalam adegan ini dia dilihat sebagai metode yang ideal, di mana dia bisa bersatu dengan "Ka" (monarki sucinya).
Kerajaan "Ka" mewakili di Mesir kuno kekuatan kehidupan yang diwarisi dan roh yang kreatif, abadi, kerajaan, dan disucikan.
Persatuan ini sangat penting, karena membuat kekuasaan raja lebih kuat dan mendukung konsep kerajaan sucinya.
Ritual-ritual ini menjadi menonjol di kerajaan modern, terutama sejak awal era Amenhotep III, ayah Akhenaten.
Selama ritual pelayanan sehari-hari, di beberapa kuil Mesir kuno, patung Firaun menerima persembahan seperti yang dilakukan para dewa.
Di kuil Abu Simbel yang terletak di Aswan (Mesir selatan), ada beberapa adegan persembahan untuk raja sebagai dewa.
Menyembah dewa yang disucikan terus berlanjut bahkan setelah kematiannya.
Pentingnya Firaun karena perannya dalam masyarakat, baik dalam bidang agama maupun politik.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR