Sebagai simulasi kelas jabatan, jika seorang baru diterima sebagai prajurit TNI dari jalur tamtama dengan pangkat Kelasi Dua atau Prajurit Dua masa kerja 0 tahun, maka otomatis masuk golongan kelas jabatan 1.
Ada juga tunjangan lain bagi anggota TNI AL:
Tunjangan suami/istri TNI: 10 persen dari gaji pokok TNI.
Tunjangan anak: 2 persen dari gaji pokok untuk maksimal 2 anak.
Baca Juga: Jadi Anggota Komponen Cadangan (Komcad), Dapat Gaji atau Tunjangan?
Tunjangan beras: 18 kg beras selama sebulan dengan harga Rp 8.047 per kg, dan tambahan 10 kg beras per bulan untuk istri dan dua orang anak.
Tunjangan jabatan: Sesuai jabatan struktural TNI dari Rp 360.000 sampai Rp 5,5 juta per bulan.
Tunjangan lauk pauk: Rp 60.000 per hari.
Tunjangan operasi keamanan: 150 persen dari gaji pokok jika bertugas di pulau kecil terluar tanpa penduduk, 100 persen dari gaji pokok jika bertugas di pulau kecil terluas berpenduduk, 75 persen dari gaji pokok jika bertugas di perbatasan, dan 50 persen dari gaji pokok jika bertugas sementara di wilayah perbatasan dan pulau kecil terluar.
Tunjangan lain seperti saat ditugaskan menjadi kontingen pasukan perdamaian PBB.
Kemudian pada tingkat pangkat tertentu, prajurit dilatih lebih spesifik sesuai dengan keahlian yang dipilihnya, yang dikenal sebagai latihan kecabangan.
Kecabangan ini nantinya melekat pada pangkat prajurit saat sudah menjadi perwira pertama dan perwira menengah, dan akan dilepas lagi saat masuk perwira tinggi.
Kecabangan di TNI AL ada banyak, salah satunya korps pelaut, prajurit dari korps pelaut akan diikuti pangkat dan kecabangannya, contohnya Kolonel Laut (T) Lantang, T merujuk pada kecabangan teknik.
Ini dia kecabangan yang ada di TNI AL:
Korps Pelaut "Laut (P)"
KOMENTAR