Intisari - Online.com - Krisis pangan Korea Utara belum sepenuhnya berhenti dari Juni lalu.
Kini, krisis diperparah karena ekonomi juga runtuh.
Akibatnya negara itu terpaksa berinovasi, lewat mencetak kupon sebagai pengganti uang.
Serta, membiakkan angsa hitam hias untuk dikonsumsi.
Kondisi tersebut dilaporkan oleh Badan intelijen Korea Selatan pada hari Kamis (28/10).
Laporan juga mengungkap bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan agar setiap butir beras diamankan.
Mata-mata Korea Selatan menilai jika hasil panen Korut lebih baik daripada tahun lalu karena cuaca yang cerah, dan Korut akan mengambil langkah guna membuka kembali perbatasannya dengan China dan Rusia beberapa bulan mendatang.
Beberapa bulan terakhir, Kim Jong-Un mengakui jika situasi pangan negaranya tidak baik-baik saja dan ia meminta maaf atas pengorbanan yang harus dirasakan warga untuk mencegah wabah Covid-10.
KOMENTAR