Alasannya karena negara-negara miskin tidak mendapatkan vaksin yang mereka butuhkan.
Dia mencatat, kurang dari 5% populasi Afrika telah divaksinasi, dibandingkan dengan 40% di sebagian besar benua lain.
Oleh karenanya, Inggris telah mengirimkan lebih dari 10 juta vaksin ke negara-negara yang membutuhkan.
Negara itu telah menjanjikan total 100 juta.
Selain itu, Dr Aylward mengimbau negara-negara kaya untuk menyerahkan tempat mereka dalam antrian vaksin agar perusahaan farmasi dapat memprioritaskan negara-negara berpenghasilan rendah sebagai gantinya.
Dia mengatakan negara-negara kaya perlu memegang komitmennya untuk menyumbang ke negara-negara miskin.
The People's Vaccine atau vaksin Rakyat, sebuah aliansi amal, telah merilis angka baru yang menunjukkan hanya satu dari tujuh dosis yang dijanjikan oleh perusahaan farmasi dan negara-negara kaya benar-benar mencapai tujuan mereka di negara-negara miskin.
Sementara sebagian besar vaksin Covid-19 telah diberikan di negara-negara berpenghasilan tinggi atau menengah ke atas.
Afrika hanya menerima2,6% dari dosis yang diberikan secara global.
Kelompok amal, yang mencakup Oxfam dan UNAids, juga mengkritik Kanada dan Inggris.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR