Sebab ketika Beijing melakukan uji coba, justu AS telah menahan diri dari mengejar teknologi tersebut untuk militer.
"Kami hanya tidak tahu bagaimana kami dapat bertahan melawan teknologi itu, begitu juga China, juga Rusia," kata Wood saat di Janewa, Swiss.
Di Asia, Jepang melaporkan hal yang sama tentang China.
Menurut ABC News, Kepala Sekretaris Kabinet Tokyo Hirokazu Matsuno mengatakan Jepang akan meningkatkan pertahanannya terhadap ancaman udara apa pun.
“Aktivitas militer China yang berkembang pesat dan meningkat di laut dan wilayah udara telah menjadi perhatian keamanan yang kuat bagi kawasan itu termasuk Jepang dan masyarakat internasional,” katanya.
Meskipun China telah membantah peluncuran ini adalah rudal hipersonik, tampaknya meluncurkan roket serupa pada tampilan militer baru-baru ini.
Ini berarti China, Amerika Serikat, Rusia, Korea Utara, dan sekitar empat negara lain sedang mengerjakan teknologi tersebut.
Baru bulan lalu, Pyongyang mengungkapkan Korea Utara telah berhasil menguji coba rudal hipersonik baru.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR