Namun China langsung menolak laporan bahwa mereka menguji rudal hipersonik awal tahun ini.
Sebaliknya negeri Panda itu mengklaim telah melakukan "tes rutin" untuk teknologi baru.
Menurut BBC, juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin bahwa Beijing melakukan tes pada teknologi pesawat ruang angkasa pada bulan Juli.
"Ini bukan rudal, ini adalah pesawat ruang angkasa," kata Zhao Lijian seperti dilansir dari express.co.uk pada Selasa (19/10/2021).
"Ini sangat penting untuk mengurangi biaya penggunaan pesawat ruang angkasa."
Zhao menambahkan: "China akan bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia untuk penggunaan ruang angkasa secara damai dan keuntungan umat manusia."
Juru bicara China pun menolak semua laporan FT.
Mengingat FT merupakan sebuah jaringan berita AS dan orang pertama yang mengklaim peluncuran pesawat ruang angkasa itu terkait dengan pengembangan rudal hipersonik.
ABC News melaporkan program luar angkasa China dijalankan oleh militernya dan terkait erat dengan agendanya untuk membangun rudal hipersonik dan teknologi lain yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan dengan Amerika Serikat.
Duta besar perlucutan senjata Washington Robert Wood menanggapi laporan rudal hipersonik dengan mengatakan dia "sangat prihatin".
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR