Akibatnya, sepanjang tahun 2018, China meningkatkan tekanan pada perusahaan internasional, memaksa mereka untuk mencantumkan Taiwan sebagai bagian dari China di situs web mereka dan mengancam akan memblokir mereka jika mereka gagal mematuhinya.
Lalu Presiden Tsai kembali memenangkan kursi Preisden kedua pada tahun 2020.
Pada saat itu, Hong Kong mengalami kerusuhan selama berbulan-bulan, dengan pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang pengaruh daratan yang meningkat.
Kondisi itu tentu diawasi oleh banyak orang di Taiwan.
Apalagi belakangan diketahui penerapan undang-undang keamanan nasional China di Hong Kong-lah yang menjadi penyebabnya
Oleh karenanya, Taiwan semakin tidak mau bersatu dengan China.
Pada saat yang sama, AS meyakinkan Taiwan akan dukungannya yang berkelanjutan.
China mengecam keras dan memperingatkan AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.
Tapi tahun 2021 ini, pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan komitmennya terhadap Taiwan adalah "kokoh".
Hingga saat ini sekitar 15 negara mengakui pemerintahan Taiwan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR