Intisari-Online.com -Dunia dibikin panik oleh Pandora Papers, hasil penyelidikan yang mengungkap kebocoran data skandal penggelapan harta kekayaan dan penggelapan pajak orang-orang kaya dan penguasa dunia.
Saking banyaknya data yang dibeberkan, Pandora Papers disebut sebagai tsunami data yang mengungkap 11,9 juta rekam data dari 14 perusahan keuangan offshore yang berbeda.
Perusahaan offshore artinya adalah perusahaan yang ada di luar negara pemilik perusahaan tersebut.
Laporan investigasi ini dirilis oleh Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ).
ICIJ mengungkapkan bocoran data pada Pandora Papers mengungkap rekam jejak elit dunia yang memanfaatkan wilayah atau negara surga pajak (tax havens) guna membeli properti dan menyembunyikan aset mereka.
Dengan ini para elit global ini bisa terhindar dari kewajiban membayar pajak di negara asal mereka.
Sampai saat ini dari 11,9 juta data itu menyebut 330 nama politisi, 130 miliarder yang ada di daftar Forbes, selebriti, pelaku tindak kejahatan penipuan, gembong narkoba, keluarga kerajaan serta pemuka agama.
Laporan kebocoran data
Kasus kebocoran data ini juga sudah pernah diungkap oleh ICIJ, yaitu Panama Papers dan Paradise Papers.
Lantas apa beda dari ketiga laporan ini?
Mengutip Kompas.com, investigasi Panama Papers terungkap tahun 2016 dari 2,6 terabyte data dari 11,5 juta dokumen yang bersumber dari satu pihak, yaitu Mossack Fonsesca, yang menyediakan jasa pengelolaan aset perusahaan berlokasi di Panama.
Dokumen Panama Papers pertama kali didapat oleh surat kabar Jerman, Suddeutsche Zeitung, yang kemudian diteruskan ke ICIJ.
Data Panama Papers meliputi transaksi rahasia keuangan para pemimpin politik dunia, skandal global dan data detail mengenai perjanjian keuangan tersembunyi oleh para pengemplang dana, pengedar obat-obatan terlarang, miliarder, selebriti, bintang olahraga, dan lainnya.
Nama pejabat dunia yang tersangkut dalam Panama Papers antara lain Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson, Menteri Perindustrian Spanyol Jose Manuel Soria, sampai pejabat senior organisasi FIFA, Juan Pedro Damiani.
Mereka memutuskan mengundurkan diri dari jabatan mereka.
Nama pejabat Indonesia yang disebut dalam Panama Papers antara lain ketua BPK, Harry Azhar Aziz, Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto.
Paradise Papers
Tahun 2017 Paradise Papers diungkap ke publik, didasarkan pada kebocoran data ukuran sebesar 1,4 terabite pada 13,4 juta file dari satu firma hukum offshore, Appleby, dan juga konsultan jasa yang berbasis di Singapura, Asiaciti Trust.
Ada rincian 19 perusahaan terdaftar yang dikelola oleh pemerintah yurisdiksi rahasia atau negara surga pajak.
Temuan yang diungkap Paradise Papers juga menemukan bagaimana Twitter dan Facebook menerima ratusan juta dollar AS, investasi institusi-institusi keuangan Rusia, penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional seperti Apple dan Nike, dan juga jutaan pound sterling real estate Ratu Elizabeth II yang sudah diinvestasikan di Caymand Island.
Pandora Papers
ICIJ mengatakan skala Pandora Papers lebih besar dari dua publikasi sebelumnya, karena sumber data Pandora Papers berasal dari 14 perusahaan offshore yang memiliki cara berbeda dalam mengorganisasi dan mengartikan informasi.
Dalam satu dokumen, terkadang terdiri atas email dan dokumen yang disimpan bertahun-tahun.
Kemudian ada perusahaan yang sudah mendigitalisasi dokumen mereka, tapi yang lainnya masih menggunakan kertas yang dipindai.
Bahasa yang dipakai pada setiap dokumen juga beragam, mulai dari Inggris, Spanyol, Rusia, Perancis, Arab, Korea serta bahasa lainnya.
Pandora Papers mengumpulkan informasi yang bersumber dari lebih 27.000 perusahaan dan 29.000 pihak yang disebut sebagai penerima manfaat dari 11 sumber informasi atau lebih dari dua kali lipat penerima manfaat yang berhasil diidentifikasi lewat Panama Papers.
Pandora Papers pun menghubungkan kegiatan offshore para politisi dan pejabat publik lebih banyak dua kali lipat dari Panama Papers.
Pada Pandora Papers, tercatut nama lebih dari 330 politisi dan pejabat publik yang berasal dari 90 negara dan wilayah serta termasuk di dalamnya nama 35 pemimpin negara baik yang masih menjabat atau sudah lengser.
Bocoran data terbaru yang terungkap dalam Pandora Papers juga mengungkap informasi dari yurisdiksi yang sebelumnya tak dapat diungkap karena data yang terlalu sedikit, seperti Belize, Cyprus, dan South Dakota.
Firma hukum yang dilayani oleh perusahaan keuangan penyedia jasa yaitu mulai dari perusahaan, yayasan dan perusahaan pengelola dana seluruhnya terdaftar sejak 1971 sampai tahun 2018.
Ditunjukkan juga bahwa penyedia jasa dan klien memindahkan bisnis mereka dari satu wilayah ke wilayah lain setelah terjadi investigasi dan perubahan peraturan di wilayah sebelumnya.