Sementara Milosevic, hanya ada di angka 1,8 juta suara.
Namun, pada 26 September, Milosevic menolak mengakui kekalahan, termasuk Partai Sosialis Serbia, SPS, juga menolak mengakuinya.
Sedangkan Komite Pemilihan Federal yang dikendalikan rezim mengklaim bahwa tidak ada kandidat yang memenangkan lebih dari 50 persen suara.
Maka mereka pun mengusulkan pemungutan suara kedua antara Milosevic dan Kostunica, yang mengakibatkan demonstrasi massal terjadi.
Pendukung oposisi memulai demonstrasi damai dengan protes, mulai pemogokan siswa sekolah hingga pemogokan menuntut Milosevic mundur.
Pada 29 September, para penambang di tambang batu bara Kolubara, yang awalnya setia pada Milosevic, pun melakukan pemogokan dan membalik arah dukungan.
Tindakan yang mereka lakukan itu menimbulkan dampak politik dan ekonomi yang sangat besar.
Hingga 2 Oktober terus terjadi pemogokan, sampai akhirnya Milosevic mengumumkan bahwa dia tidak akan mundur sampai putaran kedua pemilihan.
Tindakannya itu membuat pekerja transportasi memblokir jembatan di Beograd, mahasiswa turun ke jalan, pemogokan melumpuhkan banyak kota di seluruh negeri.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR