Berpenampilan Ninja dan Berbekal Katana, Pria Ini Nekat Serang Dua Tentara Amerika Seorang Diri, Endingnya Sungguh Tak Terduga

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - ninja
Ilustrasi - ninja

Intisari-online.com - Sebuah insiden tak terduga dialami oleh dua tentara Amerika.

Sebuah serangan dilakukan oleh seorang dengan pakaian ninja bersenjatakan samurai, mengincar dua tentara AS tersebut.

Menurut 24h.com.vn, pada Minggu (3/10/21)Seorang pria berpakaian ninja melakukan serangan nekat terhadap dua tentara pasukan khusus AS di sebuah bandara di negara bagian California, AS.

Seorang tentara Amerika ditebas dengan katana, yang lain dilempari batu.

Baca Juga: 'Jalan Ninja' Berhemat: Bagi yang Tiap Hari Pakai Sepatu Coba Terapkan Cara Tepat Merawat Sepatu Ini, Ternyata Kantong untuk Menyimpan Sepatu Tak Boleh Sembarangan

Menurut RT, insiden itu terjadi pada 18 September, tetapi baru pada 1 Oktober pejabat AS memberikan perincian.

Tersangka telah diidentifikasi sebagai Gino Rivera yang berusia 35 tahun, kata Kantor Sheriff Kabupaten Kern.

Sekitar pukul 1 dini hari tanggal 18 September, Rivera muncul di Bandara Inyokern, yang terletak di Gurun Mojave, 160 km sebelah utara Los Angeles, California.

Tersangka berusia 35 tahun itu mengenakan pakaian ninja dan membawa pedang katana - pedang yang umumnya diasosiasikan dengan ninja Jepang.

Baca Juga: 3.500 Pasukan Ninja Perempuan Asal Iran Dilatih untuk Memperkuat Militer Negara dan Terlibat Aksi Mengerikan Seperti Ini?

"Sekitar pukul 01:10 pada tanggal 18 September, pasukan polisi Gardu Induk Ridgecrest tiba di bandara Inyokern setelah menerima berita tentang serangan senjata berbahaya di daerah tersebut," tulis laporan itu

"Petugas menemukan tersangka menyerang satu korban dengan pedang dan melemparkan batu melalui jendela hanggar, meninggalkan orang lain dengan cedera kepala, "kata Kantor Sheriff Kabupaten Kern, yang dipanggil untuk membantu.

"Ketika petugas Gardu Induk Ridgecrest tiba di lokasi, Rivera menolak untuk bekerja sama dan mengayunkan pedangnya dengan liar," Asisten Polisi Substation Ridgecrest, mengatakan.

"Peluru yang tidak merusak ditembakkan ke arah tersangka tetapi tidak efektif. Rivera kemudian melarikan diri. Kejar-kejaran insiden itu terjadi, sebelum polisi melepaskan tembakan," katanya.

"Pistol setrum ke arah tersangka, menyebabkan dia menjatuhkan pedangnya dan menyerah," menurut Kantor Sheriff Kabupaten Kern.

Insiden yang tidak biasa ini pertama kali dilaporkan oleh Stars and Stripes, agen pers resmi Pentagon, melalui laporan insiden militer.

Baca Juga: Pantas Jakarta Jadi Kota Termahal di Dunia, Harga Sepeda Semahal Ini Laris Bak Kacang Goreng, Bahkan Meski Harganya Melonjak Seharga Ninja 250 dan CBR 250

Menurut berita, SSG, seorang sersan pasukan khusus Angkatan Darat AS, sedang merokok di dekat sebuah gudang di bandara Inyokern ketika seorang asing yang mengenakan kostum ninja, mengenakan pedang katana, mendekat.

"Pria berpakaian ninja berkata: Apakah Anda tahu siapa saya?. Sersan SSG menjawab: Tidak.Pria berpakaianninja bertanya: Apakah Anda tahu di mana keluarga saya? Sersan SSG menjawab: Tidak," kata laporan berita itu.

"Pada titik ini, priaberpakaian ninja mulai mengayunkan pedangnya dan menebas sersan SSG, membidik lutut dan kaki,"menurut buletin Stars and Stripes.

"SSG berlari melalui tempat parkir untuk bersembunyi dari orang asing itu. Sersan berlari ke gedung administrasi di bandara SSG," imbuhnya.

Sersan SSG dan seorang kapten tentara yang tidak disebutkan namanya kemudian mengunci semua pintu gedung dan menelepon 911 ketika tersangka meninju dan menendang berulang kali di pintu dan jendela.

Setelah beberapa saat, tersangka tampaknya telah pergi tetapi tiba-tiba kembali dengan sebuah balok batu besar.

Baca Juga: 'Kami Seharusnya Bisa Tangani Covid-19 Lebih Baik': Penyesalan Ketua Penanganan Covid-19 Swedia Sesalkan Pilih Herd Immunity Sebagai 'Jalan Ninja' Mereka Selesaikan Covid-19

Tersangka melemparkan batu melalui jendela gedung administrasi, melukai kepala kapten militer, menurut Kantor Sheriff Kabupaten Kern.

Menurut sebuah laporan tentang insiden itu, dua tentara pasukan khusus AS hanya menderita luka ringan dan dapat kembali bertugas setelah menjahit luka mereka.

Menurut Komando Operasi Khusus AS, keduanya adalah bagian dari Resimen Lintas Udara Operasi Khusus ke-160.

Rivera, yang ditangkap setelah melarikan diri, akan menghadapi berbagai tuduhan, termasuk percobaan pembunuhan, penyerangan dengan senjata berbahaya, dan menentang penegakan hukum.

Belum diketahui motif tersangka berusia 35 tahun itu.

Artikel Terkait