Berbicara tentang varian dua kursi dari Super Hornet, Kanaglekar mengatakan bahwa itu akan memberikan Angkatan Laut India dengan berbagai kemajuan unik seperti “fleksibilitas, pemanfaatan armada yang lebih tinggi, kemampuan untuk memulai misi tertentu dari kapal induk yang mendapat manfaat dari memiliki kru yang kedua dan kesempatan untuk mengembangkan antarmuka antara sistem berawak & tak berawak di lingkungan kapal induk”.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa teknologi penerbangan angkatan laut berbasis kapal induk tambahan yang terkait dengan antarmuka berawak-tanpa awak juga dapat dioperasionalkan secara efektif melalui varian dua kursi.
Kanaglekar mengklaim bahwa biaya Super Hornet per jam terbang yang lebih rendah, daya tahan 10.000 jam di sepanjang "mesin paling kuat di dunia", mesin GE F-414, membuat pesawat ini lebih cocok untuk Angkatan Laut India dibandingkan dengan Rafales.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR