'Bayi Laki-laki Itu Lahir dan Badai pun Berhenti', Kisah Pertemuan Kembali Pasukan Penjaga Perdamaian dengan Anak Timor Leste yang 2 Dekade Silam Dia Bantu Lahirkan ke Bumi

K. Tatik Wardayati

Editor

Ben Farinazzo saat bertugas dalam misi perdamaian di Timor Leste bersama Bayi Ben yang dibantuk kelahirannya.
Ben Farinazzo saat bertugas dalam misi perdamaian di Timor Leste bersama Bayi Ben yang dibantuk kelahirannya.

Intisari-Online.com – Pada malam badai 22 tahun yang lalu, Ben Farinazzo bertugas sebagai penjaga perdamaian di

Pada malam badai 22 tahun yang lalu, pekerjaan Ben Farinazzo sebagai penjaga perdamaian di Timor-Leste dan mengalami perubahan yang tidak terduga.

Ketika itu dia diberitahu oleh beberapa penduduk setempat yang sedang mencarinya.

Farinazzo menemukan tiga orang berdiri di depan gerbang kamp mereka, seorang pria dan dua wanita, salah satunya sedang hamil besar.

Baca Juga: Kisah Lucu Anggota Batalyon 'Kegirangan Berharap Dapat Uang Saku' dari Soeharto saat Prabowo Subianto Dipanggil Cendana Sebelum Bertugas ke Timor Leste

"Namanya Umbelina dan suami serta ibunya menemaninya dari bukit di tengah hujan lebat, saatnya dia akan melahirkan," tulisnya di media sosial pekan ini.

"Mereka telah bersembunyi selama lebih dari sebulan, bertahan hidup di akar pohon yang direbus."

Farinazzo bertugas sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian Australia ke Timor Leste, setelah kekerasan pecah menyusul pemungutan suara nasional yang mendukung kemerdekaan mereka dari Indonesia.

Apa yang terjadi setelah malam itu adalah sesuatu yang, diakui Farinazzo, tidak pernah didapatkannya saat pelatihan militer.

Baca Juga: 5 Karung Pakaian Bekas dari Timor Leste Disembunyikan Dalam Ranting Hendak Diselundupkan ke Indonesia, Apa yang Terjadi?

"Akhirnya bayi laki-laki yang sehat lahir dan badai berhenti," katanya.

"Itu adalah pengingat yang kuat bahwa terlepas dari kondisi yang mengerikan, kehidupan dapat dan harus terus berjalan.”

"Seorang bayi laki-laki kecil yang ganteng, lahir di lantai beton yang dingin di ruang kelas yang terbakar di tengah badai yang mengamuk, merupakan simbol harapan, kehidupan baru, dan awal yang baru.”

Bayi Ben sesaat setelah dilahirkan.
Bayi Ben sesaat setelah dilahirkan.

Keluarga itu sangat berterima kasih atas bantuannya, mereka kemudian meminta Farinazzo untuk memberikan nama pada anak itu, tetapi dia menolak dengan sopan.

"Mereka tersenyum dan bertanya apakah mereka bisa menamai anak itu dengan nama saya, momen yang tidak akan pernah saya lupakan," kata Farinazzo.

Sebelum kembali ke Australia, Farinazzo mengunjungi keluarga itu "untuk memastikan mereka baik-baik saja", juga memberi mereka paket perawatan.

Setelah kembali dari Timor Leste, pensiunan kapten itu bertanya-tanya apa yang terjadi pada “Bayi Benjamin” dan keluarganya.

"Saya sering memikirkan dia dan keluarganya. Saya bertanya-tanya apakah dia masih hidup dan seperti apa kehidupannya," katanya kepada Australian War Memorial pada 2019.

Dia tahu bahwa kekuatan media sosial pada suatu hari akan mempertemukannya pada Bayi Benjamin kembali.

Baca Juga: Mirisnya PNS di Timor Leste, Lebih dari Dua Dekade Merdeka, Baru Kini Dapat Tunjangan yang Sudah Umum Diterima ASN Indonesia Ini, Itu pun Setelah Tunjangan 'Mewah' Dibabat Habis Pemerintah

Postingannya pun viral di Timor Leste

Farinazzo kemudian memposting setiap tahun pada tanggal 20 September untuk menandai ulang tahun Pasukan Internasional Timor Timur (INTERFET), hari pasukan penjaga perdamaian Australia mendarat di Dili.

Kepada ABC News, dia mengatakan bahwa biasanya postingannya tidak menarik banyak perhatian, tetapi sesuatu yagn berbeda terjadi pada tahun ini.

Dia mengatakan bahwa dia melihat postingannya mulai dibagikan secara luas di antara akun-akun di Timor Leste.

Pada Kamis (23/9/2021) malam, Farinazzo menerima pesan yang mengejutkannya.

"Saya bersama istri saya berkata, 'Tidak, tidak, tidak, tidak'," katanya kepada ABC.

"Saya tidak bisa mempercayainya."

Baby Benjamin telah mengulurkan tangan.

"Emosi saya pada saat itu dan masih sangat sulit untuk digambarkan," kata Farinazzo.

Baca Juga: Pantas Sampai Jadi Contoh 'Resep Sempurna Bencana' Dunia, Rakyat Timor Leste Ternyata Sampai Lakukan Ini, Saking Tidak Mampunya Membeli Makanan

'Bayi' Benjamin, sekarang 22 tahun, kuliah kuliah teknik di universitas di Dili.
'Bayi' Benjamin, sekarang 22 tahun, kuliah kuliah teknik di universitas di Dili.

"Dia baik-baik saja dan begitu juga orang tuanya. Dia belajar teknik di universitas nasional di Timor-Leste di Dili."

Farinazzo mengatakan dia akhirnya melakukan panggilan video dengan Baby Benjamin, yang mengatakan kepadanya bahwa ibu dan ayahnya mengirim salam dan juga tidak pernah melupakannya.

"Dia tidak pernah melihat foto-foto hari dia dilahirkan, jadi saya menunjukkan kepadanya yang saya miliki," kata Farinazzo lagi.

Untuk bisa bertemu langsung, Farinazzo mengatakan dia menantikan hari itu, bila pembatasan perbatasan karena pandemi Covid-19 sudah memungkinkan kembali, sehingga mereka dapat bertemu tatap muka.

Baca Juga: Kisah Timor Leste Pernah Merengek Minta Bantuan ke Indonesia, Namun Ditolak Mentah-Mentah, Akhirnya Hanya Negara Kecil Ini Akhirnya yang Menolongnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait