Seorang mantan penyelidik Covid-19, David Asher mengatakan orang China sedang menjalani penelitian di laboratorium, mengklaim bahwa itu "pasti terkait dengan ambisi perang biologis."
Tapi Trump, dalam keseimbangan argumen mengklaim dia akan memberi China "manfaat dari keraguan", dan menyatakan dia tidak berpikir itu adalah senjata.
"Saya benar-benar tidak berpikir itu, (senjata biologis), tetapi tidak ada yang benar-benar tahu pasti," kata Trump.
Intelijen yang dibicarakan oleh Trump dapat didukung oleh upaya menutup-nutupi China.
Basis data online yang dulunya dapat diakses yang berasal dari lab telah secara metodis diambil oleh otoritas China.
Pada September 2019, basis data virus di WIV dimatikan, dan dengan demikian, ada sekitar 22.000 sampel virus corona yang ikut serta.
Gilles Demaneuf, seorang analis data dari tim ilmuwan internasional bernama DRASTIC menjelaskan hal ini.
Source | : | sky news,Daily Express |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR