Memo FBI mengatakan, mereka kemudian mendapat dukungan logistik dari Omar Al Bayoumi, yang menurut saksi mata sering berkunjung ke Konsulat Saudi di Los Angeles, meskipun status resminya saat itu adalah mahasiswa.
Bayoumi, menurut sumber yang diwawancarai FBI, memiliki status sangat tinggi di konsulat.
“Bantuan Bayoumi kepada Hamzi dan Midha meliputi penerjemahan, perjalanan, penginapan, dan pembiayaan,” demikian isi memo tersebut.
Dokumen rahasia serangan 11 September 2001 juga mengatakan, ada hubungan antara dua pembajak dan Fahad Al Thumairy, imam konservatif di Masjid King Fahad, Los Angeles.
Sumber FBI menyebut Fahad Al Thumairy memiliki keyakinan ekstremis.
Baik Bayoumi dan Thumairy meninggalkan AS beberapa minggu sebelum serangan 9/11, menurut kantor berita AP yang dikutip BBC.
Pemerintahan George W Bush, Barack Obama, dan Donald Trump semuanya menolak membuka dokumen rahasia tragedi 9/11, dengan alasan keamanan nasional.
Akan tetapi, Joe Biden pekan lalu memerintahkan peninjauan dokumen investigasi, memberitahu para pejabatnya untuk merilis apa yang mereka bisa selama enam bulan ke depan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR