Intisari-Online.com - Wajar jika Anda sedih mengenai Afghanistan, tapi pakar menyebut salahkan invasi Irak untuk hal ini.
Atau tepatnya, salahkan mantan pejabat-pejabat AS yang gagal dalam proyek membangun negara 20 tahun terakhir ini baik di Afghanistan maupun Irak.
Presiden AS Joe Biden, yang tanpa upacara menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan 31 Agustus, mengatakan seluruh kependudukan Afghanistan adalah kesalahan yang mahal.
Padahal ketika ia menjabat sebagai senator AS, ia mengira hal tersebut adalah ide yang bagus.
Namun tidak secepat itu menurut pejabat revisionis.
Melansir Asia Times, kesalahan ini adalah karena perang Afghanistan sejujurnya merupakan pecahan perang Irak dan bagian dari skema pembangunan negara yang lebih luas, yang menarik perhatian dari Afghanistan dan mengubah taktik di sana.
Ini mungkin menjadi cara memanggil 'neo-kontra' yang dengan keputusan sepihaknya mundur sampai Perang Vietnam, yaitu untuk membela keputusan buruk.
Atau bisa juga menjadi cara menahan desakan menghukum dengan pembangunan negara sebagai alat politik luar negeri yang berguna dalam perang melawan teror.
Itulah sebabnya pasukan militer tidak cukup, lebih baik malah justru pemerintahan dan demokrasi.
KOMENTAR