Indonesia juga semakin khawatir tentang pembengkakan anggaran dalam membangun kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung, sebuah proyek unggulan di bawah rencana belt and road, dan telah mencari kesepakatan dengan Beijing dalam membiayai bagian yang lebih besar dari biaya konstruksi.
Beberapa analis, seperti Evan Laksmana, peneliti senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Indonesia, mempertanyakan dalam kolom Kebijakan Luar Negeri baru-baru ini apakah Jakarta siap menghadapi perubahan tatanan di mana kekuatan besar bersaing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah tersebut.
“Indonesia telah mengembangkan visi tatanan regional yang terpaku pada menjaga stabilitas dan legitimasi di dalam negeri, mencari otonomi strategis, dan menolak hegemoni kekuatan besar di kawasan itu,” tulisnya.
“Meskipun strategi penghindaran seperti itu telah menguntungkan Jakarta di masa lalu, itu tidak lagi cocok untuk era persaingan kekuatan besar baru di Indo-Pasifik.”
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR