Angkatan udara China tidak terlalu strategis, katanya, karena tidak memiliki pesawat angkut dan pembom yang diperlukan untuk melakukan operasi serangan jarak jauh.
Menurut Zhou, AS memiliki pembom strategis subsonik jarak jauh B-52 untuk menyerang target di tempat-tempat terpencil.
Sementara Rusia memiliki pembom strategis Tu-95 dengan peluncur rudal dan drone.
"Dibandingkan dengan mereka, China tidak memiliki kemampuan serangan jarak jauh, yang menghambat tujuan strategis angkatan udara negara itu," kata Zhou.
"Selain itu, China juga tidak memiliki pesawat angkut dengan kemampuan untuk mengangkut barang secara global, sedangkan AS memiliki berbagai jenis pesawat angkut, seperti C-17 dan C-4130," Jelasnya.
Pesawat angkut terbesar di negara itu adalah Y-20, yang dapat melakukan misi transportasi antara lokasi yang relatif terpencil seperti mengangkut persediaan dan personel.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR