Intisari-Online.com - Seorang pakar teknologi Geoffrey Cain memperingatkan bahwa China telah menciptakan “jaring kecerdasan buatan besar-besaran” yang menargetkan Uyghur, dan minoritas Muslim lainnya.
Lebih dari satu juta Muslim diyakini telah ditahan di kamp-kamp interniran, di wilayah barat China, Xinjiang.
Ada laporan luas tentang penyiksaan, kerja paksa dan pelecehan seksual di fasilitas tersebut.
Cain adalah penulis 'The Perfect Police State: An Undercover Odyssey into China's mengerikan Surveillance Dystopia of the Future'.
Melansir express.co.uk, Jumat (3/9/2021), buku tersebut menjelaskan bagaimana Partai Komunis China (PKC) telah menggunakan teknologi terbaru, terutama kecerdasan buatan (AI), untuk menciptakan salah satu negara polisi yang paling mengganggu dalam sejarah manusia.
Anggota komunitas minoritas Muslim China dapat ditangkap dengan dalih sekecil apa pun, seperti menumbuhkan janggut atau memiliki kerabat di luar negeri, dan dikirim ke kamp.
Meski adanya tuduhan perbudakan umat muslim, lantas mengapa China tak ragu untuk menjalin hubungan dengan Taliban?
China disebut akan "meningkatkan" hubungan dengan Taliban menurut kelompok militan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR