Kepergian Soviet tentu saja tidak mencegah perang sipil ketika mereka pergi, atau pencarian jiwa para tentara yang baru pulang dan merindukan perang.
Diberikan apa yang kemudian terjadi, antrian pasukan Jenderal Gromov menjadi sarat bagaimana perang Soviet berakhir.
Presiden yang dilatih Rusia, Mohammad Najibullah, tetap berada di Afghanistan dan berkuasa selama 3 tahun setelah parade Jembatan Persahabatan.
Hal itu jauh lebih baik daripada Presiden Ashraf Ghani, yang melarikan diri dari Afghanistan bahkan sebelum semua pasukan AS pergi.
Pakar Rusia dan Afghanistan dan direktur di Institut Demografi dan Migrasi di Moskow, Yuri V. Krupnov, mengatakan Uni Soviet berhasil mengakarkan solusi lebih dalam daripada AS walaupun AS lebih lama di Afghanistan.
Uni Soviet mendidik hampir 200 ribu insinyur Afghanistan, pejabat militer dan administrator, memberikan pemerintah Najibullah dasar dukungan.
"Anda bisa mengkritik Uni Soviet sebanyak apapun, tapi tujuan mereka adalah membangun negara sementara yang modern, dan menstabilkan perbatasan selatan negara itu," ujarnya.
Uni Soviet juga berhasil membangun bendungan hidroelektrik, terowongan, jalan dan jembatan, termasuk Jembatan Persahabatan.
KOMENTAR