Intisari-online.com - Berbicara mengenai penjajah di Indonesia, mungkin sebagian besar orang akan mengingat Belanda dan Jepang.
Kedua negara ini terkenalsebagai penjajah diIndonesia, meski faktanya ada negara lain yang juga menjajah Indonesia.
Belanda dikatakan telah menjajah setidaknya 3,5 abad lamanya, sedangkan Jepang 3,5 tahun menjadi negara terakhir yang menjajah Indonesia.
Namun, sebenarnya Portugis, Inggris dan Spanyol juga merupakan negara yang pernah menjajah Indonesia.
Bangsa Spanyol dan Portugis adalah pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan samudera untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah di dunia timur.
Portugis dan orang-orang Spanyol berhasil mencapai Indonesia tahun 1521, bahkan jauh sebelum Belanda.
Namun, Spanyol justru tidak berhasil berkuasa penuh di nusantara.
Bahkan bisa dikatakan, Spanyol gagal sebagai penjajah di nusantara, apa alasannya?
Sebelumnya mari kita bahas bagaimana bangsa Spanyol datang ke Indonesia.
Awalnya, Spanyol dan Portugis sama-sama memiliki ambisi untuk mengusai wilayah lain di dunia.
Menurut Kompas.com, untuk menjaga kerukunan di antara keduanya, dibuatlah perjanjian Tordesillas pada 7 Juni 1494, dan membagi wilayah di luar Eropa menjadi dua bagian.
Belahan Timur dimiliki Portugis, dan barat dikuasai oleh Spanyol.
Bangsa Spanyol pun memulai penjelajahan samudera untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah menuju ke barat.
Ekspedisi pertama yang dipimpin Christopher Columbus, berhasil mencapai Amerika.
Kemudian, Spanyol kembali mengirim ekpedisi di bawah Fernando de Magelhaens atau Fernando Magellan, yang tiba di Filipina Aprill 1521.
Namun, Magellan dibunuh di Filipina dan ekspedisi dilanjutkan oleh Kapten Sebastian del Cano, yang mengarahkan kapalnya ke selatan.
Tahun 1521, bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano datang ke Indonesia, tepatnya di Maluku.
Awalnya mereka disambut baik oleh Kerajaan Tidore yang bermusuhan dengan Portugis yang bersekutu dengan Ternate.
Portugis menganggap kehadiran Spanyol sebagai ancaman bagi monopoli perdagangannya.
Portugis juga menuding Spanyol melanggar perjanjian Tordesillas, karena Maluku menjadi kekuasannya.
Namun, Spanyol nekat memantapkan klaim dan bersikeras bahwa wilayah Maluku adalah kekuasannya.
Persaingan antara Spanyol Portugis pun tak terhindarkan, dan peperangan pun terjadi.
Pertempuran Spanyol dan Portugis terjadi, tetapi berakhir setelah perjanjian Saragosa pada 22 April 1529.
Lewat perjanjian ini, Portugis melaksanakan aktivitas perdagangan di Maluku, dan Spanyol meninggalkan Maluku dan memusatkan kekuasaannya di Filipina.
Dengan demikian pernjajahan Spanyol di Indonesia, telah gagal sebelum dilakukan Spanyol.