Para ahli juga mengatakan sepertinya China sedang membangun lebih banyak rudal balistik antarbenua dan kapal selam nuklir strategis.
Washington juga menuduh Beijing menolak untuk mengambil bagian dalam pembicaraan senjata nuklir.
Akan tetapi China mengatakan senjata nuklirnya kecil dibandingkan dengan yang dimiliki oleh AS dan Rusia.
Dan Beijing juga mengatakan mereka akan terbuka untuk diskusi tentang senjata nuklir.
Namun hanya jika AS mengurangi persenjataan nuklirnya sendiri ke tingkat China.
Sebagai perbandingan, para analis mengatakan AS memiliki sekitar 3.800 hulu ledak, dan satu lembar fakta Departemen Luar Negeri mengatakan pada 1 Maret, 1.357 di antaranya dikerahkan.
Sementara untuk Rusia, para ahli pada awal 2021 memperkirakan Kremlin memiliki persediaan hampir 4.500 hulu ledak baik untuk penggunaan jarak jauh maupun senjata taktis jarak pendek.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR