Pola kesepakatan juga mirip: lebih banyak pelabuhan dibuka; penduduk asing diberi hak lebih, seperti di China; bea impor dan ekspor telah ditentukan sebelumnya, sehingga menghilangkan kontrol yang dipakai Jepang dalam perdagangan asingnya.
Banyak penjelasan digunakan untuk menjelaskan mengapa Jepang yang lemah tidak dijajah.
Kemungkinan pertama adalah negara Barat tidak mengejar penjajahan di Jepang seagresif di negara lain seperti India, China dan wilayah sekitarnya.
Ketika kepentingan lebih besar ada di Jepang pada 1850-an dan 1860-an, negara adidaya sibuk dengan kondisi di negara lain seperti pemberontakan Indian 1857, Pemberontakan Taiping, Perang Krimea, intervensi Perancis di Meksiko dan Perang Sipil AS.
Perlawanan di perang sipil Jepang beruntun antara pendukung keluarga yang berkuasa, Tokugawa, yang mendirikan masyarakat hierarki feodal, melawan pendukung kaisar Meiji yang sudah diisoalasi dari peran pemerintah.
Perang sipil yang terjadi di tahun 1868 adalah upaya menggulingkan pemerintahan Tokugawa dan perbaikan peran Kaisar.
Restorasi Meiji juga membawa kepentingan internal ke dalam pusat kekuatan politik dan memicu perubahan arah secara radikal untuk perkembangan ekonomi Jepang.
Sejumlah perubahannya tak ada lagi sistem sosial feodal dan membangun kerangka ekonomi, politik sosial untuk industrialisasi yang kapitalis.
KOMENTAR