Find Us On Social Media :

Pantas Saja Tentara Jepang Begitu Perkasa, Melalui Doktrin Ilahi Kaisar Jepang, Tentara Jepang Harus Bertempur Sampai Menang atau Mati Bunuh Diri

By Mentari DP, Rabu, 24 Februari 2021 | 13:30 WIB

Pasukan Jepang ketika Perang Dunia.

Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa Perang Pasifik melawan Kekaisaran Jepang ditandai dengan episode bunuh diri massal oleh tentara dan warga sipil Jepang?

Kejadian ini terutama terjadi di Saipan dan Okinawa.

Dilansir dari atomicheritage.org pada Rabu (24/2/2021), kematian ini mengilustrasikan keinginan Jepang untuk berjuang sampai mati untuk mempertahankan daratan mereka daripada menyerah tanpa syarat.

Baca Juga: Lakukan Teror di Banyak Wilayah Sengketa, China Terungkap Telah Nyelonong Puluhan Kali Selama Tahun 2021, Bikin Jepang Waspada dan Gaet Amerika Untuk Lakukan Hal Ini

Mereka mungkin juga berperan dalam keputusan militer AS untuk menjatuhkan bom atom di Jepang.

"Mereka tidak akan menyerah".

Bagaimana kronologisnya?

Pada Juli 1944, pasukan Amerika Serikat (AS) di Saipan menjadi saksi atas tuduhan "banzai" (ucapan semoga panjang umur).

Di mana hampir 4.000 tentara Jepang menyerang pasukan AS dan bertempur sampai mati.

Mereka mengikuti perintah terakhir dari komandan mereka, Letnan Jenderal Yoshisugu Saito, yang telah menyerukan serangan mendadak habis-habisan ini untuk menghormati Kaisar sebelum melakukan ritual bunuh diri.

Pasukan AS juga menyaksikan kekejaman yang berbeda saat mereka melihat wanita mencengkeram anak-anak dan melompat dari tebing alih-alih menyerah untuk ditangkap.

Baca Juga: Meski Menyandang Gelar Negara Kaya Raya di Dunia, Siapa Sangka Negara-negara Ini Timbun Vaksin Virus Corona, Masing-masing Punya Lebih dari 1 Miliar Dosis