Masih Dianggap Kelompok Teroris Oleh Rusia, Siapa Sangka Negeri Beruang Merah Sudah Ancang-Ancang Akan Hancurkan Taliban Jika Sampai Berani Lakukan Hal Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

 Taliban berusaha meyakinkan masyarakat internasional bahwa mereka sedang membangun perdamaian, merancang konstitusi baru, dan membentuk pemerintahan.
Taliban berusaha meyakinkan masyarakat internasional bahwa mereka sedang membangun perdamaian, merancang konstitusi baru, dan membentuk pemerintahan.

Intisari-online.com - Kemenangan Taliban di Afghanistan telah membuat banyak negara di dunia menyorotinya.

Termasuk negeri beruang merah, Rusia yang juga menyoroti sepak terjang Taliban.

Taliban sendiri masih terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Rusia.

Gerakan Islamis itu mendeklarasikan kendali atas Afghanistan pada 15 Agustus.

Baca Juga: Pantas Saja China dan Rusia Ogah Campuri Urusan Taliban, Ternyata China, Rusia, dan Pakistan Malah Berencana Dekati Taliban, dan Akan Segera Buat Kesepakatan Ini

Pada hari yang sama Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.

Sejak itu, Taliban berusaha meyakinkan masyarakat internasional bahwa mereka sedang membangun perdamaian, merancang konstitusi baru, dan membentuk pemerintahan.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Syromolotov mengatakan bahwa meskipun Taliban telah menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan.

Menurut 24h.com.vn, Rabu (25/8/21) Rusia belum menghapus gerakan Islam ini dari daftar organisasi teroris.

Baca Juga: Gesekan Sedikitpun Tak Pernah, Rusia Tiba-Tiba Umumkan Akan Gunakan Pesawat Pembom Ini Untuk Menggempur Taliban, Apa Masalahnya?

"Kami akan menyesuaikan berdasarkan langkah sebenarnya dari pemerintah baru di Afghanistan, serta keputusan yang relevan dari Dewan Keamanan PBB," tegas Syromolotov.

Pekan lalu, utusan khusus Rusia untuk Afghanistan juga membenarkan posisi ini.

"Agar Rusia menghapus Taliban dari daftar terorisnya, Dewan Keamanan PBB perlu mengeluarkan resolusi baru," kata utusan khusus Zamir Kabulov.

"Rusia percaya pada kepatuhan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Kami tidak akan melanggar aturan dan ketertiban yang telah ditetapkan," katanya.

Pada 20 Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dunia harus menerima kenyataan situasi di Afghanistan.

Putin mengatakan Moskow sekarang fokus untuk mencegah terorisme dari Afghanistan menyebar ke luar negeri dengan kedok pengungsi.

"Kami melihat bahwa Taliban telah mengumumkan akhir dari operasi militer, memulihkan ketertiban dan berjanji untuk menjamin keamanan rakyat dan misi diplomatik," kata Putin.

Baca Juga: Pantesan Rusia-China Sumringah dengan Kemenangan Taliban, Terkuak 2 Negara Kuat Ini Manfaatkan Situasi Afghanistan untuk Membuat Barat Ketar-ketir dengan Cara Ini

Sementara itu, Rusia juga tengah bersiap untuk melakukan serangan pada Taliban andaikan itu diperlukan.

Ilmuwan politik Andrei Koshkin mengatakan bahwa latihan militer Rusia di dekat perbatasan Afghanistan membawa pesan penting bagi gerakan Taliban.

Pakar Andrei Koshkin mencatat bahwa beberapa waktu lalu, latihan bersama Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dan Tajikistan berlangsung di dekat perbatasan Afghanistan.

Selama konferensi pers yang diadakan di Patriot Communications Corporation, analis menekankan bahwa latihan tersebut menyampaikan pesan yang jelas kepada Taliban, yang tentunya harus mereka ingat.

"Kami telah melakukan latihan bersama dengan Tajikistan dan menunjukkan kepada Taliban bahwa jika mereka siap menghancurkan perbatasan negara-negara di Asia Tengah, kami siap," jelas Koshkin.

Pada saat yang sama, Andrei Koshkin mencatat bahwa pada saat ini, para pemimpin negara-negara Asia Tengah perlu melakukan pekerjaan yang terkoordinasi dan hati-hati.

Menurut pakar ini, masuknya pengungsi dari Afghanistan seperti longsoran salju, yang bisa menjadi bencana nyata bagi wilayah tersebut.

Baca Juga: Amerika Saja Panik Buru-buru Evakuasi Warganya dari Afghanistan, Mengapa Rusia Malah Tenang-tenang Saja Tak Khawatir Taliban Berkuasa di Negara Itu?

Ilmuwan politik Andrei Koshkin menekankan bahwa perlu untuk menciptakan tempat bagi orang-orang untuk hidup, mengontrol pergerakan mereka dan menyediakan dokumen kontrol yang sesuai.

Masalah ini tidak dapat diabaikan, bahkan jika Eropa jelas enggan menerima pengungsi Afghanistan.

Rusia sendiri bermaksud untuk menyerang Taliban, jika mereka melanggar perbatasan seperti memasuki wilayah negara sekutu Rusia, seperti Tajikistan.

Artikel Terkait