Intisari-Online.com – Sudah banyak kemajuan teknologi yang kita gunakan dan rasakan manfaatnya sekarang ini di berbagai bidang.
Termasuk memasak, yang terkadang membuat ibu-ibu heboh dan merasa ribet.
Salah satu teknologi memasak yang memungkinkan urusan dapur, mulai memasak hingga memanaskan makanan menjadi mudah, yaitu Oven microwave.
Dengan menggunakan radiasi gelombang mikro, oven microwave membuat kegiatan memasak atau memanaskan makanan menjadi lebih mudah.
Pemanfaatan radiasi gelombang mikro tersebut menjadikan makanan panas dan renyah.
Namun, tidak semua makanan bisa Anda masukkan ke dalam microwave.
Mengapa demikian, karena itu bisa berpengaruh pada makanan itu sendiri dan mempengaruhi kinerja microwave.
Menurut beberapa sumuber, berikut ini beberapa makanan yang tidak boleh dimasukkan ke dalam oven microwave:
1. Daging olahan
Biasanya, daging olahan mengandung banyak bahan kimia dan pengawet dan menjadi lebih buruk saat dimasak di dalam microwave.
Bagaimana memasak, menyimpan, dan memanaskannya kembali daging olahan dapat berkontribusi pada produksi produk oksidasi kolesterol, yang dapat lebih berbahaya bagi sel arteri daripada kolesterol murni dan lebih terkait langsung dengan penyakit jantung.
Sebuah penelitian menemukan bahwa daging yang dihangatkan dengan microwave menghasilkan produksi COP yang lebih tinggi pada sosis, bacon, dan daging, dibandingkan dengan metode memasak lainnya.
2. Telur utuh
Telur bisa dimasukkan ke dalam oven microwave, telur menghasilkan uap di dalam cangkang dan akan membuatnya meledak.
Maka, jangan coba-coba merebus telur di dalam microwave.
3. Paprika
Termasuk sayuran padat, paprika mengandung jumlah mineral yang lebih tinggi daripada jenis makanan lainnya.
Mineral-mineral yang meliputi zat besi, magnesium, dan selenium, bertindak seperti potongan-potongan kecil logam dan menciptakan "efek lengkung" dalam gelombang mikro.
Efek lengkung adalah ketika percikan terjadi sebagai akibat dari gelombang elektromagnetik dalam gelombang mikro yang memantulkan atau memantul dari logam.
Capsaicin dalam paprika (yang merupakan senyawa dalam paprika yang menentukan seberapa pedasnya) juga bakal menguap saat terkena suhu tinggi di dalam microwave.
4. Buah beku
Dalam keadaan beku, buah akan sulit untuk dikonsumsi, tetapi Anda tidak boleh memanaskannya di oven microwave karena dapat menyebabkan sifat baik pada kandungan buah berubah menjadi karsinogen.
5. Saus
Menempatkan semangkuk saus ke dalam microwave selama beberapa menit memungkinkan kamu mendengar bunyi mengelembung dan membuat microwave milikmu dipenuhi percikan saus.
Saus yang kenyal akan menyulitkan partikel untuk bergerak dengan mudah, sehingga tekanan uap di bawah permukaan microwave akan menumpuk hingga akhirnya meletus untuk mengeluarkan uap, membuat saus beterbangan.
Maka, sebaiknya Anda memanaskan saus di atas kompor, di mana kamu bisa terus mengaduk saus saat sedang memanas untuk mengeluarkan uap dan tekanan.
6. ASI dan susu formula
Banyak ibu baru membekukan dan menyimpan ASI mereka untuk digunakan nanti, dan itu bagus, selama tidak dipanaskan kembali ke dalam oven microwave.
Dengan cara yang sama seperti gelombang mikro memanaskan piring makanan secara tidak merata, mereka juga dapat menghangatkan botol ASI secara tidak merata, menciptakan “titik panas” yang dapat membakar mulut dan tenggorokan bayi secara parah.
Kemungkinan juga ada bahaya karsinogen yang datang dari plastik yang dipanaskan kembali.
FDA merekomendasikan agar ASI dan susu formula dicairkan dan dipanaskan kembali dalam panci di atas kompor, atau menggunakan air keran panas.
Anda bisa memanaskan secangkir air di microwave dan kemudian memasukkan kantong atau botol ASI ke dalamnya untuk mencair.
7. Nasi
Menurut Food Standards Agency, nasi yang dihangatkan di microwave terkadang bisa menyebabkan keracunan makanan.
Nasi melibatkan keberadaan umum bakteri yang sangat resisten yang disebut Bacillus cereus.
International Journal of Food Microbiology menyebutkan, panas dari microwave membunuh bakteri ini, tetapi justru menghasilkan spora yang beracun.
Sejumlah penelitian mengonfirmasi bahwa begitu nasi keluar dari microwave dan ditinggalkan pada suhu kamar, spora yang dikandungnya dapat berkembang biak dan menyebabkan keracunan makanan jika seseorang memakannya.
8. Air
Tidak sedikit orang berpikir mereka dapat memanaskan secangkir air untuk membuat kopi atau teh panas menggunakan microwave.
Menurut The Daily Meal, air hanya akan menjadi super panas tanpa mendidih saat Anda memanaskan secangkir air di dalam microwave.
Terlebih jika Anda menambahkan kantong teh atau mengaduk cairan di dalam mug, cairan itu mendidih dengan cepat sekaligus. Ini bisa membuatnya tumpah atau meledak seketika.
9. Sayuran hijau
Sayuran hijau agak berbahaya ketika dimasukkan ke dalam microwave.
Menurut laporan NPR, kangkung dan sayuran lainnya dapat menyala saat dipanaskan dengan microwave, berpotensi merusak alat dan menghanguskannya.
Mark Golkowski, profesor teknik kelistrikan di University of Colorado, Denver, mengatakan jika ada perbedaan dalam sifat listrik dan udara untuk menangkap percikan, kemungkinan sayuran akan menyala.
Sayuran berdaun hijau harus dihindari dalam oven microwave karena beberapa di antaranya dapat terbakar, dan membakar peralatan Anda.
10. Kentang
Memanaskan kembali kentang yang sudah dimasak bisa mengundang bahaya.
Memasak kentang dalam aluminium foil melindungi bakteri C. botulinum dari panas, artinya bakteri masih dapat berkembang jika kentang berada pada suhu ruangan terlalu lama, dan berpotensi menyebabkan botulisme.
Menurut Penn State College of Agricultural Sciences, kentang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi Clostridium botulinum (botulism), jika tidak segera dimasukkan ke dalam kulkas setelah kamu selesai memakannya. (Abdul Haris Maulana)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari