Intisari-online.com -Mengapa ibuku duduk di dadaku untuk berbicara kepadaku?
Seorang wanita merasa aneh karena dadanya tertekan sangat kuat ketika ia terbaring di lantai kamar anak bayinya yang baru berumur 8 hari.
Hingga kemudian ia sadar ibunya ada di sana tapi tidak berbicara padanya.
Ibunya menelepon operator 911 berusaha menyelamatkan wanita itu sementara sakit di dada yang ia rasakan adalah karena serangan jantung yang tidak ia duga.
Jenny Petz tidak pernah menduga ia terkena serangan jantung, lebih-lebih ketika ia baru melahirkan anak keduanya, ia pikir kelelahan, panik dan napas pendek adalah pertanda biasa karena ia baru saja melahirkan dan menyusui anaknya.
Namun kondisi berubah ketika ia duduk dan menyusui anaknya ketika Petz merasakan rasa kelelahan yang luar biasa, tenggorokannya berasa tertutup dan lengan kirinya mati rasa.
Sebelum ia sadar apa yang terjadi, ia pingsan.
Saat dibawa ke RS, petugas ambulans mengatakan kemungkinan ia terkena stroke atau inflamasi jantung, tapi tidak ada yang berpikir ia terkena serangan jantung.
Petz memang sosok yang tampak bugar dan sehat, muda dan kurus.
Tapi siapa sangka hasil diagnosa di RS menunjukkan ia mengalami spontaneous coronary artery dissection (SCAD) atau singkatnya serangan jantung mendadak.
SCAD terjadi ketika salah satu pembuluh nadi utama di jantung manusia pecah menyebabkan serangan jantung.
Gejala yang harus diwaspadai bisa berbeda-beda, ada yang gejala ringan ada juga yang mengalami gejala berat.
Ternyata pembuluh nadi di jantungnya 90% terblokir, dan ketika kehamilan menaruh tekanan lebih ke jantungnya, nadi yang terblokir itu meningkatkan kerja bagi arteri yang masih normal.
Tekanan akhirnya menjadi terlalu banyak.
Akhirnya hal itu menyebabkan SCAD.
Tim medis menempatkan ia dalam operasi darurat, para dokter berhasil memasang ring jantung di nadi yang tersumbat dan memperbaiki nadi yang pecah.
Petz merasa sangat bersyukur masih bisa hidup.
Penyebab utama hal ini adalah kolesterol tinggi yang tidak terdiagnosa.
Hal itu menyebabkan tersumbatnya pembuluh nadi Petz, dan ketika ia dioperasi, kolesterol totalnya adalah 317 mg/dl, sudah masuk ke kategori ekstrim yang berisiko tinggi.
Dokter mengatakan padanya kolesterol tinggi itu sudah bertahun-tahun lamanya.
Baca Juga: Ketumbar Bahan Dapur Jaga Kesehatan Ginjal dan Jauhkan Anda dari Jerawat, Apa Manfaat yang Lain?
Petz tidak pernah melakukan tes kolesterol karena ia merasa tidak perlu melakukannya, ia merasa muda dan sehat dan tidak punya faktor risiko untuk penyakit jantung.
Ternyata Petz juga didiagnosa dengan familial hypercholesterolemia, kondisi genetis mengancam hidup yang menyebabkan kolesterol tinggi sejak kecil.
Hal itu bisa menuntun pada serangan jantung bahkan pada orang-orang yang masih muda.
Sejak itu Petz bertekad mengurangi kolesterolnya, dengan cara selain meminum obat yang diresepkan dokternya, ia juga mengurangi lemak jenuh, mengurangi lemak trans, dan memakan lebih banyak makanan dengan lemak sehat.
Baca Juga: Tips Aman Menyantap Hidangan Lebaran Tanpa Takut Kolesterol, Cukup Dengan Cara Mudah Ini
Ia menerapkan diet buah, sayuran, ikan dan daging putih serta gandum utuh juga membantunya menurunkan tingkat kolesterolnya.
Sejak saat itu ia berhasil menjaga kolesterol totalnya sekitar 150 mg/dl bertahun-tahun setelah itu.