Rusia tidak berlomba untuk mengakui Taliban sebagai penguasa Afghanistan, tetapi ada retorika yang melunak.
Kantor berita negara Tass minggu ini mengganti istilah "teroris" dengan "radikal" dalam laporannya tentang Taliban.
Moskow telah membangun kontak dengan Taliban selama beberapa waktu.
Meskipun Taliban telah masuk dalam daftar teroris dan organisasi terlarang Rusia sejak 2003, perwakilan kelompok itu telah datang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan sejak 2018.
Mantan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat menuduh utusan presiden Rusia menjadi pendukung terbuka Taliban dan mengecualikan pemerintah resmi dari tiga tahun pembicaraan Moskow.
Kabulov membantahnya dan mengatakan mereka tidak berterima kasih. Namun sejauh 2015 dia mengatakan kepentingan Rusia bertepatan dengan Taliban ketika datang untuk memerangi jihadis Negara Islam (IS).
Terlepas dari hubungannya yang lebih dekat dengan Taliban, Moskow untuk saat ini tetap pragmatis, mengawasi perkembangan dan belum menghapus kelompok itu dari daftar terornya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR