Intisari-Online.com - Normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab disebut-sebut telah dibangun di atas darah rakyat Palestina.
Maklum, Uni Emirat Arab sebagai salah satu negara dengan penduduk mayoritas Muslim dianggap telah berkhianat dengan saudara seimannya.
Sudi menjalin hubungan diplomatik dengan negara yang selama bertahun-tahun menjajah Palestina dianggap 'haram' dilakukan negara Islam.
Apalagi, jejak perdamaian yang mereka lakukan dengan fasilitator Amerika Serikat di bawah Donald Trump tersebut juga diikuti negara lain.
Terhitung Bahrain, Sudan, lalu Maroko secara berurutan menjadi negara Islam berikutnya yang memilih menormalisasi hubungan dengan Israel.
Belum lagi UEA pun kemudian menambah kesesalan dunia Islam, khususnya rakyat Palestina usai membuka kedutaan besar di negara Yahudi tersebut.
Peristiwa bersejarah yang secara resmi dilakukan pada Rabu (14/7/2021) tersebut menjadikan UEA sebagai negara Teluk Arab pertama yang memiliki kedutaan di Israel.
Hingga akhirnya kini, normalisasi di bawah bendera "Kesepakatan Abraham" tersebut berlanjut pada tingkat yang membahayakan Bumi.
KOMENTAR