Intisari-Online.com - Pada 2018, ada ratusan buaya di objek wisata yang sudah tidak berfungsi di Israel.
Dan waktu itu jumlahnya juga terus bertambah banyak.
Bahkan, teka-teki buaya lepas di Sungai Yordan 'sungai tempat Yesus dulu dibaptis' dapat memicu 'insiden internasional.'
Dilansir dari Times of Israel, seorang pengusaha Israel tampaknya telah bertingkah kelewatan dengan rencananya untuk membuat peternakan buaya di pemukiman Tepi Barat.
Ratusan buaya terdampar di peternakan di tempat terpencil di Lembah Yordan - ditinggalkan oleh sepasang pengusaha yang gagal.
Menurut laporan TV Hadashot, 700 buaya di sana semuanya dibawa ke pemukiman Petzael pada pertengahan 1990-an sebagai objek wisata.
Kemudian kekerasan Israel-Palestina membuat pengunjung menjauh.
Hal itu membuat seorang pengusaha bernama Gadi Biton membeli buaya itu dengan harapan dapat dijual kembali kulitnya.
Namun usahanya gagal setelah Israel mengeluarkan undang-undang pada tahun 2012 yang mendefinisikan buaya sebagai hewan yang dilindungi, dan melarang memelihara hewan untuk dijual sebagai daging atau barang dagangan.
Berbagai upaya untuk menjualnya ke luar negeri telah gagal.
“Ada ratusan buaya di peternakan ini, kami tidak tahu apa yang harus dilakukan,” kata David Elhayani, kepala Dewan Regional Lembah Yordan.
Seorang pekerja tunggal memberi makan hewan-hewan itu ayam mati setiap delapan hari sekali.
Lusinan buaya baru-baru ini bermalas-malasan di pantai laguna yang hangat, rahang mereka terbuka, memperlihatkan gigi yang mengancam.
Hewan-hewan telah menjadi penderitaan bagi pemiliknya, wilayah sekitar dan Israel.
Lusinan buaya telah melarikan diri pada dua kesempatan, termasuk satu kali ketika 70 ekor buaya merusak kandang yang baru ditemukan setelah berburu buaya selama tiga hari.
Reptil, yang dapat hidup hingga usia 70-an itu juga bereproduksi.
Jumlah mereka diperkirakan akan bertambah menjadi ribuan di tahun-tahun mendatang.
“Saya tidak ingin memikirkan apa yang akan terjadi jika seekor buaya berhasil melarikan diri dan mencapai Sungai Yordan, dan kemudian kita akan mengalami insiden internasional,” kata Elhayani.
"Mungkin seseorang akan bangun dan menemukan solusi cepat untuk masalah ini."
Biton, yang menolak untuk berbicara dengan The Associated Press, telah berusaha untuk memukimkan kembali buaya di Siprus, tetapi banyak upaya untuk melakukannya gagal karena ditentang oleh penduduk di sana.
Lembah Yordan sendiri sering digunakan hanya untuk bagian hilir Sungai Yordan.
Yakni dari titik di mana ia keluar dari Laut Galilea di utara, hingga ke ujung alirannya di mana ia mengalir ke Laut Mati.
Sementara tempat Yesus dibaptis terletak di tepi sungai Yordan pada tempat bernama Al-Maghtas (artinya baptisan, atau penyelaman dalam bahasa Arab) di dekat kota Yerikho.
(*)