Sang ayah begitu diliputi emosi sehingga beberapa pria, mungkin kerabat atau tetangganya, harus menahannya sebelum akhirnya memeluk putranya.
Anak laki-laki itu kemudian diambil sebentar dari ayahnya, karena dia tampak hampir pingsan.
Pria-pria lain berkumpul di sekelilingnya, menahannya dan mencoba menenangkannya.
Beberapa menit kemudian, setelah ayah muda yang kewalahan itu tampaknya telah mendapatkan kembali ketenangannya, putranya - seorang bocah lelaki bermata cerah dengan kemeja kotak-kotak merah muda - sekali lagi berada dalam pelukan ayahnya yang sangat gembira.
Saat menyaksikan peristiwa mengharukan itu, bahkan orang-orang yang tidak bisa bahasa Arab pun dapat mengerti cinta tanpa batas dan rasa lega luar biasa yang tertulis di wajah sang ayah.
Gerakan dan ekspresinya berbicara banyak saat dia menghujani anak laki-lakinya dengan ciuman, memeluknya erat-erat dan menatap matanya, seolah-olah untuk memastikan bahwa anak yang dia pikir sudah mati ternyata benar-benar bersamanya sekali lagi.
Video yang menunjukkan reuni bahagia itu adalah hal yang langka dalam situasi suram yang terjadi di Suriah.
Zamalka, pinggiran Damaskus di mana video itu tampaknya diambil, telah menjadi salah satu tempat pembantaian mengerikan yang mungkin melibatkan senjata kimia yang merenggut nyawa sekitar 1.700 orang.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR