Intisari-Online.com - Sudah jadi rahasia umum apabila Israel dan Iran musuh bermusuhan.
BahkanIsrael dan Iran bisa dibilang merupakan musuh bebuyutan.
Jadi jangan heran jika kedua negara saling membalas serangan satu sama lain.
Seperti yang terjadi baru-baru ini.
Dilansir darisputniknews.com pada Sabtu (31/7/2021), laporan sebelumnya merinci sebuah kapal dagang yang dikelola Israel diserang pada Kamis malam saat kapal itu mengapung sekitar 185 mil dari Oman di Laut Arab.
Meskipun penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan rangkaian peristiwa, Israel telah menyalahkan Iran.
Bahkan mereka menyebut insiden itu sebagai serangan balasan atas serangan yang ditembakkan di Suriah.
Ketika para pemimpin senior Israel sedang melakukan brainstorming cara-cara untuk menanggapi serangan semalam di kapal tanker minyak Mercer Street yang berbendera Liberia, seorang pejabat yang menyalahkan Iran telah menyatakan bahwa negara Timur Tengah itu adalah “masalah global.”
Di bawah kondisi anonim, seorang pejabat pemerintah menyampaikan kepada Times of Israel bahwa serangan Kamis menyoroti bahwa Iran berada di ambang melakukan serangan yang lebih terang-terangan terhadap Israel.
Ini karena Iran akan segera memiliki pemimpin baru karenaEbrahim Raisi terpilih sebagaiPresiden baru Iran.
“Iran menabur kekerasan dan kehancuran di setiap sudut wilayah,” klaim pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
“Mereka sangat ingin menyerang target Israel."
"Sehingga mereka terlibat dan memberatkan diri mereka sendiri dalam pembunuhan warga asing.”
“Iran bukan hanya masalah Israel, ini adalah masalah global, dan perilakunya membahayakan pengiriman dan perdagangan global gratis."
"Kampanye kami melawan mereka akan terus berlanjut,” tambah mereka.
Pejabat senior itu lebih lanjut menuduh bahwa sikap garis keras dari pemerintah Raisi yang menjulang akan menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa berpura-pura tidak tahu karakter rezim Iran.
Pernyataan itu memperkuat ketegangan terbaru yang terus meningkat antara Israel dan Iran.
“Iran bukan hanya masalah Israel, tetapi pengekspor teror, kehancuran, dan ketidakstabilan yang merugikan kita semua,” kata Yair Lapid, Menteri Luar Negeri Israel.
“Dunia tidak boleh diam dalam menghadapi teror Iran, yang juga merusak kebebasan navigasi.”